Kue semprong, makanan khas tempo dulu yang biasanya selalu disajikan saat hari lebaran. Mengangkat kuliner tempo dulu ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang menggelar Festival Kue Semprong di Pelantar Mutiara atau Potong Lembu, Sabtu (7/7) kemarin. Peserta terdiri 56 tim dari berbagai wilayah di Tanjungpinang dan Bintan.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Raja Kholidin, mengatakan event pertama kalinya digelar ini, diharapkan bisa menjadi agenda tahunan dan bisa mendatangkan rutis ke depanya. Ia berharap, kue semprong bisa menjadi oleh-oleh untuk turis mancanegara maupun wisata nusantara yang berkunjung ke Tanjungpinang.”Kita juga ingin kalau ada kegiatan pemerintahan, kue semprong salah satu menu yang di sajikan,”kata Kholidin.
Juri kategori kreasi, yakni Kartika Sari (Citra Sari) Sardiman (Chef Comforta Hotel) dan Jimy Ramli Robot (Chef Aston Hotel). Juri kue semprong tradisional Herlina, Heppy dan Hellen. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah dari panitia. Kholidin berharap Festival Kue Semprong agar di gelar di tingkat kelurahan. Ia juga berharap agar ada festival kue semprong tingkat provinsi Kepri, jadi pemenang tingkat kota bisa bertanding di tingkat provinsi.
Kue semprong salah satu kuliner terkenal di Tanjungpinang, memiliki rasa manis dengan aroma bakar khas. Kue ini memang dimasak dengan cara dibakar menggunakan alat penjepit dari besi. Tidak semua orang bisa membuat kue semprong tersebut.
Cara pembuatan seprong kelihatan sulit, dibutuhkan skil. Bahannya, telur dikocok kemudian dicampur dengan gula, masukkan tepung beras dan tepung tapioka. Adonan ini kemudian diaduk sampai merata, diseduh dengan air santan sampai merata dan mengental. Masukkan ke dalam cetakan, dibakar sampai matang, dan digulung. Kue semprong ini biasanya sebagai makanan kecil untuk dihidangkan saat ada tamu. Kue ini bisa tahan lama karena merupakan kue kering. Festival kemarin, ada dua kategori yang diperlombakan. Mulai, kategori kue semprong tradisional dan kreasi. **