Murid SD Tunas Bangsa Kagumi Gasing Raksasa

0
165
Koordinator Perpus BPNB, Zulkifli Harto pemaparan didepan Murid SD Tunas Bangsa

Murid kelas IV SD Tunas Bangsa berkunjung ke Perpustakaan dan Dokumentasi Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Selasa (15/11) kemarin. Siswa sangat antusias melihat koleksi benda budaya yang dimiliki BPNB Kepri.

Hal yang menarik, mayoritas murid yang datang ini asalnya dari luar Kepri. Hanya satu orang yang asli Melayu. Mereka pun antusias melihat barang-barang yang dipajang di perpustakaan, seperti tanjak, alat-alat prosesi perkawinan, alat mencari ikan, kain tradisional, miniatur kapal dan sampan, hingga koleksi keramik. Hal yang mengundang decak kagum mereka adalah saat melihat gasing raksasa yang beratnya 140 kilogram yang ada di ruangan perpustakaan. Gasing ini sumbangan dari Bangka Tengah, Provinsi Babel. “Besar sekali, pak. Bagaimana mau main ini.Bisa kena himpit kita,”celutuk salah seorang anak.

Guru pendamping, Deka Retno Putri menyebutkan, pihaknya sengaja membawa anak asuhnya untuk mengunjungi sejumlah tempat di Tanjungpinang untuk mengenal sejarah dan budaya. Selain ke BPNB Kepri, mereka juga berkunjung ke Perpustakaan Provinsi Kepri dan Tanjungpinang.”Biar anak-anak tahu. Pengetahuan mereka bertambah tentang budaya dan sejarah yang ada di Kepri. Mereka rata-rata anak yang orang tuanya bekerja di kawasan wisata Lagoi. Asalnya dari luar Kepri. Makanya sangat bagus adanya acara seperti ini. Mereka bisa belajar budaya Kepri,”kata Deka.

Sementara, Koordinator Perpustakaan dan Dokumentasi BPNB Kepri, Zulkifli Harto mengatakan, BPNB Kepri membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin datang untuk belajar, berdiskusi dan melihat koleksi yang ada. “Dari murid TK sampai anak kuliah ramai datang ke sini. Koleksi kami lebih banyak tentang kesejarahan dan budaya. Silahkan siapa saja yang berminat datang ke sini,”kata Zulkifli.

Saat menerima kedatangan murid SD Tunas Bangsa,Zulkifli menjelaskan tentang profil BPNB Kepri, pengetahuan budaya secara umum dan mengajak anak-anak melihat koleksi barang budaya. Menjelang pulang, guru dan murid diberikan paket dua buah buku. Satu buku jenis jurnal dan satu lagi buku Seni Budaya Kabupaten Bintan.**