Puluhan murid SD 002 Bintan antusias menyaksikan suguhan film nasional yang diputar Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Kamis lalu. Film yang diputar adalah “Tanah Surga, Katanya” yang bercerita tentang kondisi anak-anak di daerah perbatasan Kalimantan-Malaysia.
Nanda Darius, koordinator kegiatan dari BPNB Kepri menyebutkan, pihaknya terkejut respon anak-anak SD 002 Bintan luar biasa. Mereka begitu tertib dan bersemangat mengikuti kegiatan, sejak persiapan, pemutaran film hingga proses mengulas isi film. “Ternyata lebih seru putar film di SD daripada SMP atau SMA. Antusias mereka berbeda,”kata Nanda.
Hal menarik, kata Nanda, dalam sesi pertanyaan mengulas film, murid-murid SD itu cukup cerdas dalam menjawab berbagai pertanyaan. Malahan, pertanyaan yang diajukan cukup sulit, seperti tema film, pesan-pesan atau nilai budaya dalam film, termasuk diajukan pertanyaan yang meminta mereka menjawab pakai nalar. “Kami mengajukan pertanyaan bagaimana tanggapannya kalau bendera merah putih dipakai alas untuk tempat duduk berdagang atau jualan. Mereka dengan jujur bisa memberikan jawaban. Saking semangatnya, makanan ringan yang kita sediakan, lupa mereka makan,”ujarnya.
Pihaknya juga bersyukur kepala sekolah dan para guru sangat mendukung kegiatan pemutaran film disekolahnya. Mereka dengan sabar mengarahkan para muridnya untuk fokus menonton film. Panitia juga menyediakan apresiasi bagi murid yang terpilih bisa menjawab pertanyaan yang diajukan para juri terkait film yang ditonton.”Dari awal sampai akhir, tak satu mereka yang keluar,”sebutnya.
Dalam kegiatan ini, panitia mengangkat tema Cintai Negerimu, Sayangi Bangsamu. Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik juga dinegeri sendiri. Hal ini disesuaikan dengan tema film “Tanah Surga, Katanya” produksi Brajamusti Production milik Gatot Brajamusti. Pemutaran film merupakan program rutin BPNB Kepri yang wilayah kerjanya membawahi empat provinsi, yakni Kepri, Riau, Jambi dan Babel. Kegiatan ini tujuannya persemaian nilai budaya melalui pemutaran film nasional. Film diputar di daerah-daerah yang belum ada bioskop. Bisa juga disekolah yang jauh dari pusat kota dan belum ada fasilitas bioskop di daerah tersebut. **