Pada kamis (12/08) di aula Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV diselenggarakan silaturahmi antara ASN dengan Kepala dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang baru, yaitu Jumhari dan Hariadi. Acara silaturahmi tersebut dipandu oleh Toto Sucipto, mantan Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau yang telah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) per 1 Januari 2023.
Sebelumnya pada Jumat (2/12) Jumhari dan Hariyadi bersama 22 Kepala dan Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan, seorang Kepala dan Kepala Subbagian Umum Balai Media Kebudayaan, dan Plt Kepala dan Kepala Subbagian Museum dan Cagar Budaya yang dilantik oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Pelantikan dilakukan di aula Stovia, Gedung Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.
Kantor Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV yang mempunyai wilayah kerja Provinsi Kepulauan Riau dan Riau ini menempati gedung eks. Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau di jalan Pramuka No. 7 Tanjungpinang.
Sebelum ditunjuk menjadi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Jumhari adalah kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Jawa Barat. Sementara Hariadi sebelumnya menjabat sebagai pejabat fungsional Pamong Budaya Ahli Muda di Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatra Barat.
Jumhari berharap, “bahwa Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV ini merupakan amanah yang diberikan Direktur Jenderal Kebudayaan kepada kita. Semoga kita bersama dapat menerjemahkan Visi-Misi Direktur Jenderal Kebudayaan. Dengan wilayah kerja Riau dan Kepulauan Riau semoga dapat lebih fokus”.
Pembentukan Balai Pelestarian Kebudayaan ini sedikit banyak para pegawai mengalami kegalauan, yaitu kekhawatiran dimutasi ke Balai Pelestarian Kebudayaan yang berada di kota atau daerah lain. Jumhari juga berharap, “karena jumlah pegawai yang sedikit, semoga tidak ada yang dimutasi”.
Sementara Hariadi berharap, “semoga bapak/ibu di sini dapat menerima kami sebagai bagian dari keluarga besar Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah IV. Meskipun, sebenarnya kita sudah menjadi keluarga besar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi”.
“Jabatan ini adalah amanah, bukan untuk gagah-gagahan”, tambah Hariyadi sebelum membacakan doa penutup kegiatan tersebut.
Menurut Toto Sucipto, Jumhari dan Hariyadi merupakan pasangan yang terpadu, saling melengkapi. Jumhari yang memahami aturan dan perundang-undangan, sedang Hariyadi adalah sosok yang disiplin menegakkan aturan. “Semoga Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV ini akan menjadi lebih baik lagi”.
Pada kesempatan tersebut Toto Sucipto juga memperkenalkan satu per satu ASN Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah IV kepada Jumhari dan Hariyadi ***
(Jauhar Mubarok)