BPNB Kepri jadi Tempat Belajar SMAN 2 Tanjungpinang

0
140
Menonton film dokumenter

Pada Kamis dan Jumat (3-4/02) BPNB Provinsi Kepulauan Riau kedatangan para siswa SMAN 2 Kota Tanjungpinang. Kedatangan mereka ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini dalam rangka melakukan belajar luar kelas untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Mereka terdiri dari 8 kelas X IPS 1-4, Bahasa, dan IPA 5-7.

“Saya ajak ke BPNB ini, karena saya pernah datang sebelumnya dan tahu kalau di sini terdapat benda-benda budaya. Dengan mengajak mereka ke sini, mereka jadi lebih tahu tentang benda-benda budaya tersebut. Harapannya mereka akan mendapat ide atau inspirasi untuk membuat kerajinan lainnya”, jelas Sri Puji Wahyuni S.Pd, pendamping dan guru pengajar pelajaran Prakarya & Kewirausahaan untuk 8 kelas tersebut.

Tujuan dari pembelajaran luar kelas ini terkait dengan kompetensi dasar kerajinan-kerajinan lokal serta memperkenalkan kebudayaan tradisional Melayu Kepulauan Riau.

Mata pelajaran Prakarya & Kewirausahaan ini merupakan salah satu kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Sebelumnya mata pelajaran ini, kurikulum 2006, disebut Keterampilan. Mata pelajaran ini telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu.

Pada pembelajaran luar sekolah ini, para siswa diajak menonton film dokumenter “Pameran Budaya” yang berisi tentang pengetahuan singkat tentang benda-benda budaya di Tanah Melayu. Acara menonton tersebut dilakukan di ruang aula, lantai 3. Selepas menonton film dokumenter tersebut para siswa diajak ke ruang Perpustakaan dan Dokumentasi, lantai 1, untuk melihat benda-benda budaya yang dipajang.

Sementara, pada sambutannya Zulkifli Harto, Kepala Subbagian Tata Usaha BPNB Provinsi Kepulauan Riau, mengucapkan terima kasih atas kehadiran para siswa yang telah menjadikan BPNB Provinsi Kepulauan Riau untuk kegiatan belajar di luar sekolah.

“Hari ini adik-adik datang karena tugas sekolah. Lain waktu, adik-adik bisa datang juga untuk melihat koleksi benda budaya tersebut atau membaca buku di perpustakaan BPNB. Kami sangat terbuka dan siap melayani”, tambahnya.

Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan, di mana para peserta sebelum memasuki ruang aula melakukan pindai PeduliLingdungi dan semprot hand sanitizer ke tangan para peserta terlebih dahulu. Mereka juga diwajibkan mengenakan masker.
***

(Jauhar Mubarok)