Buku (dan atau bahan bacaan lainnya) merupakan gerbang informasi atau jendela pengetahuan. Buku menjadi sarana untuk mendapatkan berbagai informasi tersebut. Untuk dapat menyerap informasi dan pengetahuan tersebut melalui aktivitas membaca, karena informasi tersebut tidak datang laiknya angin yang berhembus.
Bagaimana budaya baca orang Indonesia? Menurut data UNESCO minat baca orang Indonesia berada pada level yang memprihatinkan. Di mana hanya 0,001 % saja orang Indonesia yang mempunyai tradisi baca. Data tersebut menunjukkan hanya terdapat 1 orang Indonesia yang rajin baca dari 1.000 orang. Sangat kecil. Posisi Indonesia berada pada tingkat ke-60 berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61). Kondisi tersebut tidak berkorelasi dari sisi penilaian infrastruktur dukungan aktivitas membaca yang berada di atas negara-negara Eropa (Suarasurabaya.net).
Tidak sedikit pihak, baik personal maupun komunitas, yang bergerak mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya baca. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan salah satunya yang bergerak dalam meningkatkan budaya baca masyarakat. TBM banyak yang berdiri karena inisiatif pribadi maupun komunitas yang dikelola secara mandiri. Tidak sedikit yang memanfaatkan salah satu bagian ruangan rumahnya dijadikan tempat menyimpan buku-buku dan ruang baca bagi warga yang berminat membacanya.
Di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau setidaknya terdapat 35 TBM yang dikelola secara swadaya. Sementara di Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, kota Tanjungpinang terdapat 14 TBM. Koleksi bukunya mereka dapatkan dari donasi personal, lembaga swasta, maupun lembaga pemerintah.
Untuk mendukung gerakan literasi yang digerakkan TBM-TBM tersebut, BPNB Provinsi Kepulauan Riau menghibahkan buku-buku terbitannya. Tidak kurang 300an buku dari 9 judul buku diserahkan untuk TBM-TBM di Kabupaten Natuna. Buku-buku tersebut diserahkan kepada Teguh Madia Tarigan (Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau) yang berkunjung silaturahmi ke BPNB Provinsi Kepulauan Riau (3/02). Pada kesempatan tersebut Teguh Madia Tarigan ditemani Akbar Prasetiyo (Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) Kota Tanjungpinang), Muhammad Faisal Hasibuan (pengurus pusat Forum TBM/TBM Buku untuk Natuna), dan Aris Munandar (pengurus pusat Forum TBM).
Buku hibah tersebut rencananya akan dibagikan kepada para pengelola TBM Kabupaten Natuna pada kegiatan Pelatihan Komunitas Literasi se-Kabupaten Natuna yang ditaja Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau, 8-10 Februari 2022 di Ranai.
Selain menyerahkan buku-buku ke TBM-TBM Kabupaten Natuna, BPNB Provinsi Kepulauan Riau juga menghibahkan untuk 14 TBM di Kota Tanjungpinang. Buku-buku tersebut diterima oleh Akbar Prasetiyo selaku ketua Forum TBM Kota Tanjungpinang.
“Selain menyelenggarakan bahan bacaan, kami juga menyelenggarakan beberapa kegiatan literasi dasar lainnya, yaitu literasi numerik, mendongeng, dan sebagainya. Kalau cuma literasi baca-tulis kadang mereka bosan”, jelas Akbar. ***
(Jauhar Mubarok)