Provinsi Kepri siap menyambut kegiatan Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah yang digelar Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud.
Tim survei dari Ditjen Kebudayaan telah selesai melakukan audiensi dengan sejumlah pihak terkait event akbar yang pesertanya menggunakan KRI Dewa Ruci. Peserta muhibah KRI Dewa Ruci singgah di Pelabuhan Tanjung Uban (Bintan), 14-17 September 2021.
Tim survei yang dipimpin Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Restu Gunawan melakukan audiensi dengan Wagub Kepri, Marlin Agustina, Walikota Tanjungpinang, Rahman, Sekda Bintan Adiprihantara dan Kepala Fasharkan Mentigi Tanjunguban, Kolonel Laut Suharto di lokasi terpisah, Kamis (22/4) kemarin. Dalam audiensi dengan para pihak ini, Restu meminta Pemprov Kepri, Pemko Tanjungpinang, Pemkab Bintan dan Fasharkan Mentigi mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
Restu mengatakan Tanjung Uban menjadi salah satu titik penting persinggahan pelayaran yang menggunakan kapal legendaris KRI Dewaruci. Kapal milik TNI AL itu akan berlayar dari Banda Neira pada 17 Agustus 2021 dan tiba di Kepri pada 14 September 2021. Kapal itu bakal bersandar di pelabuhan Fasharkan Mentigi Tanjung Uban, Kabupaten Bintan selama periode 14-17 September, membawa misi budaya. “Awak kapal sekitar 50-an orang dan peserta hasil seleksi dari 34 provinsi di Indonesia,” kata Restu.
Dijelaskan program yang ditaja Kemdikbud bekerjasama dengan TNI AL ini diharapkan dapat menjadi wadah/ tempat pertemuan pelaku budaya lintas daerah, wahana diplomasi, serta kampanye untuk mengangkat kembali sejarah peradaban nusantara dan kearifan lokal di setiap daerah.
“Kami harap stakeholder dan kementerian/lembaga terkait di sini dapat menyiapkan berbagai kegiatan seni. Ada lima pilar, yaitu festival seni, kuliner, tamuan, historia, dan fashion,” ujar Gunawan.
Dalam pertemuan dengan tim survei jalur rempah, Wagub Kepri, Marlin Agustina menyebutkan, pihaknya merasa senang dengan pemilihan Kepri sebagai salahsatu titik simpul dalam pelayaran jalur rempah ini. “Banyak hal yang menarik dari Kepri dengan budaya khas Melayu. Negeri pantun yang kulinernya juga menarik. Masing-masing daerah memiliki kelebihan. Batam sebagai pusat industri, tapi juga jadi daerah kunjungan wisata,”kata Marlin.
Pemprov Kepri, katanya siap memberikan dukungan dalam event ini. Nantinya bisa dilakukan koordinasi lanjutan dengan dinas terkait, termasuk bentuk keiikutsertaan Pemprov Kepri dalam event ini.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Toto Sucipto sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Ditjen Kebudayaan, pihaknya sudah menyiapkan serangkaian acara untuk menyambut peserta pelayaran muhibah budaya dan festival jalur rempah. Akan ada kegiatan jelajah jalur rempah di lintasan Sungai Carang, festival budaya, pameran warisan budaya tak benda (WBTB). Selain itu, juga event lainnya yang disiapkam pemda.
Program pelayaran muhibah budaya dan festival jalur rempah ini direncanakan berlangsung pada bulan Agustus sampai Oktober 2021, seiring dengan momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2021 dan berakhir pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. Adapun rute pelayaran yang akan dilalui yaitu (1) Banda Neira, (2) Ternate, (3) Makassar, (4) Banjarmasin, (5) Tanjung Uban, (6) Belawan, (7) Lhokseumawe, (8) Padang, (9) Banten, (10) Tanjung Priuk, (11) Semarang, (12) Benoa, dan (13) Surabaya.
Kegiatan jalur rempah sudah dimulai sejak tahun 2020 dengan fokus meningkatkan kepedulian akan kekayaan rempah nusantara. Sedangkan pelaksanaan pada tahun 2021 terfokus pada pelibatan seluruh pemangku kepentingan maupun masyarakat secara luas. Acara ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan budaya, serta untuk membangun kerja sama antar negara dalam pengajuan jalur rempah Indonesia sebagai Warisan Dunia UNESCO. **