Lada di Negeri Segantang Lada

0
1890
Lada banyak ditanam di Kepulauan Riau pada abad 19. ( Foto lada di Johor, Carl A Trocki).

Julukan Kepulauan Riau sebagai negeri segantang lada, bukan tanpa sebab. Negeri ini pernah jaya sebagai penghasil lada (peper). Lada ditanam di Bintan, Batam, Lingga dan daerah lainnya pada abad 19.

Cerita sukses lada di Keresidenan Riau abad 19, bisa dibaca dalam tulisan Dr W.R Van Hoevell berjudul Tijdschirft Voor Nederland Indie, tahun 1853. Dalam halaman 412, ia berkisah tentang negeri bernama Riau. Banyak sekali pulau dimulai dari Pulau Nongsa, Tanjung Burung, Tanjung Sengkuang, Sungai Jodoh dan Pulau Batang (Batam). Hasil lada dari daerah ini cukup dahsyat, yakni 1600 pikul lada hitam dan 360 pikul lada putih.

Ke arah selatan ada Pulau Sahu Kecil, Pulau Tama, Sekilat, Raja dan Lingga. Ada juga Pulau Mencaras, Pulau Rempang, dan Tanjung Sembulan.Hasil lada dari daerah ini sebesar 5673 pikul hitam dan 1290 pikul lada putih. Lada juga banyak dihasilkan dari Galang, Pulau Mubur Darat dan Mubur Laut. Hasilnya, 2337 pikul lada hitam dan 513 pikul lada putih.

Di daerah sekitar Pulau Bintan juga banyak lada. dari Pulau Sorek, Pulau Bassing, Sekatap, dan Sungai Dompak dihasilkan 73 pikul hitam dan 7 pikul lada putih. Dari Pulau Rengas dan Kelong juga dihasilkan 17 pikul hitam dan 3 pikul lada putih. Di Berakit, Sungai Sebong Besar dan Pulau Lobam besar dan kecil juga ditanam lada. Hasilnya, 98 pikul lada hitam dan 22 pikul lada putih.

Menarik kembali mengulang sejarah lama. Petani-petani di Lingga, Bintan dan daerah lainnya kembali menggalakkan menanam lada. Saatnya kembali ke pangkal jalan. Rempah berupa lada jadi idaman. Negeri segantang lada yang banyak lada. **