Di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, ada sejumlah desa transmigrasi. Salahsatunya, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Lingga Utara. Desa Bukit Harapan terdiri dari beberapa dusun, yakni Kampung Limbung dan Kampung Semalir.
Sebelum Desa Bukit Harapan terbentuk pada tahun 1996, Desa Bukit Harapan merupakan pemunkiman Tranmigrasi yang di buka Pemerintah pada tahun 1983, yang mulai di temapati penduduk pada tahun 1985. Ada pun masyarakatnya/ warga yang berdomisili di sini di datangkan dari berbagai daerah, antara lain dari Jawa Tenggah,Jawa Timur, Jokjakarta, DKI mereka di sini digabungkan dengan penduduk asli (Melayu) seperti Bugis, Batak. Mereka di bina untuk dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan di beri tanggungan jatah dan Pemerintah. Seperti sembako, Bibitan dan alat –alat pertanian lainnya.Sejak tahun 1985 pemukiman tersebut telah di rintis oleh pemerintah karena letaknya yang strategis dalam mencapai hubungan atau jalan ke Ibu kota kecamatan dan daerah Lingga sekitarnya.
Setelah usai proses pembinaan dari Departemen Transmigrasi, pada masa transisi tahun 1991 dalam suatu musyawarah umum seluruh masyarakat berkumpul di Balai Desa merembuk untuk memberikan nama yanug cocok untuk temapat pemumkiman ini yang nanti akan menjadi suatu Desa. Di dalam musyawarah tersebut terdaftar 3 nama yang diusulkan oleh masyarakat antara lain : Karya warga
,Bukit Harapan dan Mulya Bakti.
Di dalam pertemuan tersebut telah disetujui oleh masyarakat adalah : Bukit Harapan, yang di lihat dari berbagai aspek Geografis keadaan alam yang berbukit , dan mudah-mudahan ada harapan yang baru untuk masa depan. Itulah sejarah Desa Bukit Harapan yang mayoritas penduduknya pemeluk agama Islam. Desa ini penduduknya beragam etnis, antara lain Melayu, Jawa, Bugis dan juga Minang. **