Gebyar Budaya Nusantara, 11 BPNB se-Indonesia Kumpul di Samosir

0
373

Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah pelaksanaan Gebyar Budaya Nusantara dengan tema “Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia” yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, 23-26 April. Kegiatan ini menampilkan ragam budaya dari 11 BPNB se-Indonesia di Komplek Museum Pustaha Batak atau Komplek Gereja Katolik Inkulturatif St Michael, Pangururan, 23-26 April mendatang.

Sesditjen Kebudayaan, Kemdikbud, Sri Hartini bersama Bupati Samosir, Rapidin Simbolon melakukan pembukaan acara Gebyar Budaya Nusantara

Berbagai rangkaian kegiatan diselenggarakan diantaranya seminar peneliti BPNB se-Indonesia,lomba tenun ulos bintang maratur, eksibisi permainan tradisional, pembudidayaan kapas, pameran tenun dan ulos, pameran budaya, pagelaran seni dan lomba desain busana ulos.

Sekjen Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini mengaku senang dan takjub dengan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Samosir. “Realita yang ada di Samosir luar biasa dan pantas dijuluki negeri indah kepingan surga,”kata Sri Hartini dalam sambutannya.

Sri Hartini memberikan sambutan

Sri Hartini mengajak Pemkab Samosir untuk bekerjasama dan berkolaborasi demi kemajuan kebudayaan di kabupaten Samosir. “Keindahan alam ini harus dipadukan dengan nilai budaya,” katanya.

Ulos yang nenjadi ikon dan ciri khas menurut Sri harus tetap terpelihara dan jangan sampai dirampas oleh daerah maupun bangsa lain.
“Ikon ini harus tetap kita pelihara dan lindungi. Selain itu, adat istiadat, permainan tradisional yang cukup banyak di Samosir harus dijaga dan dilestarikan,”ujarnya.

Kata Sri, tahun 2019 Kementerian Pendidikan sebut Sri, akan menyelenggarakan event Pekan Kebudayaan dan Youth camp bagi para pemuda/i yang memberikan perhatian atau pecinta kebudayaan.
“Untuk itu mari bergabung dalam event tersebut demi terjaga dan lestarinya kebudayaan kita,”sebutnya.

Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengatakan, acara ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya batak di Kabupaten Samosir. Sebagai daerah wisata, pelestarian nilai budaya sangat penting. Berbagai pertunjukan budaya akan menjadi atraksi menarik bagi wisatawan.
“Sangat perlu untuk menjaga tergerusnya nilai budaya akibat masuknya budaya asing,”ujarnya.

Hadir dalam acara itu, Bupati dan Wakil Bupati Samosir, para kepala balai pelestarian nilai budaya se-Indonesia, Sekjen Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini, Kajari Samosir serta pimpinan OPD dan para Camat se-Kabupaten Samosir.

Pertunjukan tarian kolaborasi dengan judul “hapeahan ni ulos” hingga tarian sigale-gale yang mengisi acara pembukaan memukau para pengunjung. Pasalnya hapeahan ni ulos menceritakan tentang kerja keras seorang ibu yang bekerja sebagai penenun demi anaknya.

11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se Indonesia mendirikan stand untuk memperagakan budaya masing-masing. Selain itu, ada juga masakan khas nusantara yang disajikan dan bebas dicicipi pengunjung. Usai acara pembukaan, Bupati Rapidin Simbolon bersama Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Sri Hartini meninjau satu persatu stan pameran yang ada. **