Tulak (bahasa Siulak) artinya menolak. Definisinya adalah mencegah agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak terjadi. Sedangkan‘Bla’ terminologinya adalah bala atau wabah. Definisinya suatu wabah penyakit atau bencana alam besar yang diperkirakan akan melanda suatu tempat/negeri. Jadi Tulak Bla bisa didefinisikan sebagai suatu metoda,kiat atau cara khusus yang dilakukan untuk menolak bala.
Pada zaman dahulu tarian ini memiliki berbagai fungsi, yakni pertama, sarana komunikasi kepada roh nenek moyang, sarana sarana komunikasi kepada masyarakat, sarana penyembuhan, sarana pengungkapan rasa syukur dan sebagai sarana pengikat solidaritas masyarakat setempat khususnya antar penyandang gelar adat.
Gerakan yang terkandung dalam tarian Kerinci meniru gerakan harimau, elang, monyet, dans sebagainya. Ada juga bentuk gerakan meniru aktivitas manusia seperti bercocok tanam, rumahtangga dan persembahan(pemujaan).
Tarian ini Tulak Bla dimainkan beranggotakan 16 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki sebagai penabuh gendang, pemukul gong, peniup suling, dan pemikulan cak serta 8 orang perempuan sebagai penari.
Musiknya adalah dangong yang bentuknya seperti music canang peninggalan kerajaan, selain itu ada gendang, konang, dan momongan. Canang terdiri dari 6 buah (talempong). Gendang terdiridari 2 buah Konang terdiri dari1 buah Momongan terdiri dari 2 buah Gong (gonggayo) terdiri dari 2 buah. **