Tanjak yang merupakan penutup kepala khas Melayu akhirnya terpilih sebagai Cinderamata Terpopuler versi Anugerah Pesona Indonesia (API) yang penilaiannya berdasarkan voting SMS dari 1 Juni hingga 31 Oktober 2018. Pemkab Meranti, Provinsi Riau yang mengajukan tanjak ini. Seniman pembuatnya berasal dari Selatpanjang, yakni Kurnia Ahmad. Tanjak yang dikirimkannya ddi API merupakan tanjak kreasi. Dengan tanjak yang dikreasikan, penutup kepala ini bisa dikenakan oleh orang kebanyakan.
Tanjak bersaing ketat dengan cinderamata lain yang masuk ke meja panitia, diantaranya Kupiah Meukeutop (Kota Banda Aceh), Lukisan Kamasan (Kabupaten Klungkung), Lukisan Kulit Kayu (Jayapura), Payung Geulis (Kota Tasikmalaya), Bambu Munthuk (Kabupateb Bantul), Songkok (Provinsi Gorontalo), Tapis (Kabupaten Pesawaran), Tenun Ulap Doyo (Kutai Kartanegara) dan Uleng Dayak Kenya (Kabupaten Malinau).
Kadis Pariwisata Kepri, Buralimar menyebutkan, tanjak Cinderamata Terpopuler di Anugerah Pesona Indonesia yang diajukan oleh Kabupaten Meranti, Riau,” tutur Buralimar.
Meski demikian, ia berharap para pengrajin tanjak untuk tetap berkarya. Meski sudah menjadi cinderamata terpopuler di Indonesia dari Riau, bukan berarti pengrajin tanjak di daerah lain seperti Kepri tak boleh menjualnya.
Di Tanjungpinang sendiri ada Rumah Tanjak yang berlokasi di Jalan Sidorejo. Rumah Tanjak yang ada di Jalan Sideorejo pun ramai didatangi para pembeli. Selain masyarakat Tanjungpinang, juga pembeli dari Malaysia. Bahkan saat ini tengah mempersiapkan gerai keduanya di Jalan Engku Putri, Tanjungpinang.
Terpilihnya tanjak sebagai cinderamata terpopuler setidaknya, akan turut mendukung keberadaan tanjak kreasi yang kini bisa dikenakan siapa saja. Masyarakat Kepri dan Riau makin bergairah memakai tanjak. Wisatawan yang datang ke Kepri dan Riau, suka membeli cindramata tanjak. **