Sah, Natuna Jadi Geopark Nasional

0
471

Geopark Natuna salahsatu dari delapan geopark yang mendapat sertifikat pengakuan geopark nasional, Jumat (31/11) di Bogor. Kabar baik ini menjadi angin segar dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Natuna.

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Erson Gempa mengatakan, kerja keras dalam mempersiapkan Natuna jadi geopark nasional membuahkan hasil. “Alhamdulillah, Natuna masuk. Dari delapan geopark baru,”kata Erson, kemarin malam.

Natuna Resmi sebagai kawasan Taman Bumi atau geological park (geopark) Nasional. Ada delapan Geopark mendapat sertifikat sebagai geopark nasional sehingga kini Indonesia memiliki 15 geopark nasional. Taman bumi yang kini berstatus geopark nasional meliputi Geopark Pongkor di Bogor, Geopark Karangsambung-Karangbolong (Kebumen, Jawa Tengah), Geopark Meratus (Kalimantan), Geopark Silokek (Sijunjung, Sumatera Barat), Geopark Sawahlunto (Sumatera Barat), Geopark Ngaraisianok-Maninjau (Sumatera Barat), Geopark Natuna (Kepulauan Riau), dan Geopark Banyuwangi (Jawa Timur).

Di antara geopark nasional yang ada di Indonesia, beberapa sudah mendapat pengakuan dari organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO Global Geopark), termasuk Geopark Gunung Batur, Gunung Sewu, Ciletuh dan Gunung Rinjani.

Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya yang memesona. Banyak situs di Natuna, termasuk batu granit yang berusia lebih dari 100 juta tahun, dan situs-situs laut lainnya, yang bisa menjadi geopark maritim. Natuna diharapkan menjadi kawasan geopark dunia yang diakui Unesco.

Secara geografis Natuna dikelilingi oleh empat negara ASEAN dan berbatasan dengan Laut China Selatan. Kabupaten Natuna merupakan bagian dari wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I), yang merupakan jalur perdagangan global yang sangat ramai.
Secara geopolitik kawasan Natuna selama seribu tahun terakhir menjadi titik penting dalam jalur pelayaran dari Laut China Selatan ke Samudera Hindia.
Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit (abad ke-tujuh hingga ke-11) Kepulauan Natuna telah menjadi pusat bandar laut internasional.

Selain itu, aspek budaya dan kesejarahan Natuna juga perlu terus didalami dan dilestarikan. Contohnya seni budaya pantun yang sedang dalam proses untuk diajukan menjadi salah satu warisan budaya dunia melalui UNESCO.Natuna juga menyumbang sejarah dalam jalur rempah nusantara, karena menjadi bandar laut internasional di abad keemasan era keemasan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Pengenalan sejarah tersebut membuat dunia tidak hanya dijejali dengan sejarah Jalur Sutera China.
Upaya menjadikan Natuna sebagai geopark maritim juga didukung oleh Pemprov Kepulauan Riau dan Pemkab Natuna yang ingin menggali Natuna dan perairannya sebagai bagian integral dari sejarah Indonesia. **

TOPIK