Kunjungan Gapena, Dari Bedah Buku hingga Malam Seni

0
370
Bedah buku Aku Hanya Ingin Jadi Penyair Biasa di Gedung Aisyah Sulaiman, Sabtu (3/2) lalu.

Gabungan Penulis Nasional (Gapena) Malaysia melakukan lawatan ke Tanjungpinang, 1-3 Februari lalu. Ada sejumlah kegiatan dalam kunjungan ini, seperti bedah buku, napak tilas ke makam-makam Kesultanan Riau Lingga dan malam seni.

Acara bedah buku berlangsung di Gedung Aisyah Sulaiman, Sabtu kemarin. Buku yang dibedah adalah Aku Bukan Penyair Biasa karya Husnizar Hood, Ketua Dewan Kesenian Kepri. Pembedahnya adalah Hamzah Hamdani dari Gapena dan sastrawan Rida K Liamsi. Buku ini berisi kumpulan puisinya yang ditulis pada 1999 hingga akhir 2017. Kumpulan puisi ini terbit pada Desember 2017. Sebelumnya, ia menulis kumpulan puisi yang berjudul Kalau Tiga – Racik Sajak (1996). Kemudian disusul Tarian orang Lagoi (1999). Dari hasil kedua karyanya tadi, Husnizar Hood, yang kini menjabat sebagai Wakil ketua II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, mendapatkan dua anugerah yaitu, Anugerah Sagang (2004) dan Anugerah Jembia Emas (2016).

“Karya puisi Husnizar tak biasa. Karyanya amat sarat berisikan tentang kritikan terhadap kotanya yaitu Kepulauan Riau,” ujar Hamzah. Ia terkesan terhadap karya Husnizar. Menurut dia, kumpulan puisinya berbeda dengan puisi lainnya. Sebab, bukan bertemakan tentang percintaan anak muda zaman sekarang, melainkan tentang alam, tokoh, situasi politik dan budaya masyarakat.
“Membaca puisi Husnizar seperti mendengar debur gelombang. Terkadang keras, terkadang sayup. Tapi selalu dan terdengar. Puisi naratif yang mendebur,”kata Rida K Liamsi.

Malam harinya ada acara malam persembahan. Seniman dari Malaysia dan Kepri tampil membaca puisi, bernyanyi dan juga menampilkan
berbagai pertunjukkan kesenian. Bahkan, Penjabat Walikota Tanjungpinang, Raja Ariza ikut tampil, bernyanyi dan memainkan biola. **