Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri berbangga. Peneliti Madya BPNB Kepri, Anastasia Wiwik Swastiwi P.hD terpilih sebagai calon asesor sejarah bidang penulisan sejarah. Dari 11 BPNB se-Indonesia, Wiwik satu-satunya peneliti sejarah yang terpilih.
Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud telah membuat Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Penulisan Sejarah yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 94 tahun 2017 tentang Penetapan Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia. Kategorinya kesenian, hiburan, rekreasi golongan pokok perpustakaan, arsip, museum dankegiatan kebudayaan lainnya bidang sejarah pada jabatan kerja penulis sejarah. Dalam memenuhi persyaratan kompetensi itu, diperlukan asesor yang menguji kelayakan sebagai penulisan sejarah.
Kegiatan pelatihan dan sertifikasi asesor kompetensi digelar Direktorat Sejarah tanggal 28 Agustus sampai 2 September 2017 di Jakarta. 28 Agustus – 2 September 2017. Ada 22 orang sejarawan se-Indonesia yang diundang dan terpilih untuk jadi asesor. Dari 22 nama ini, ada nama Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, termasuk nama Direktur Sejarah Triana Wulandari. Terbanyak sejarawan akademis dari perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Prof DR Mestika Zed dari UNP Padang, Dr Sri Margana dari UGM dan lainnya. Nama Anastasia Wiwik Swastiwi masuk di dalamnya. “Undangan jadi calon peserta asesor bidang sejarah telah kami terima. Kami sangat senang dapat kepercayaan dari Direktorat Sejarah,”kata Wiwik, kemarin.
Wiwik meraih gelar doktor di University of Malaya. Sebelum menempuh S3 di Malaysia, studi S1 diselesaikannnya di Universitas Gajah Mada jurusan Ilmu Sejarah. Studi S2 diselesaikannya tahun 2007 di University of Malaya. S2-nya kajian sejarah. Karir penelitinya di BPNB Kepri terbilang cepat. Wiwik diterima sebagai PNS BPNB Kepri yang dulunya bernama Balai Kajian Sejarah dan Nilai Trasional (BKNST) Tanjungpinang tahun 1998. Tak lama kemudian ia melanjutkan pendidikan untuk peneliti. Saat ini pangkatnya IV B dan berstatus peneliti madya. Di BPNB Kepri, ia dipercaya sebagai koordinator peneliti sejarah.
Ia sangat tunak tentang seluk beluk tentang Sejarah Melayu, khususnya tentang Kerajaan Riau Lingga Johor Pahang. Tak mengherankan, dalam seminar tentang Sejarah Melayu di Semenanjung Melayu ini, Wiwik selalu dilibatkan. Tak hanya gelar akademiknya yang terbilang langka di Kepri sebagai sejarawan, ia juga memiliki data-data dan arsip yang cukup lengkap tentang Kerajaan Riau Lingga Johor dan Pahang. Jaringan dan relasinya luas sehingga ia banyak mendapatkan data-data. Dengan kepakarannya dibidang Sejarah Melayu khususnya Kepri tak mengherankan, ia sering diundang untuk memberikan kuliah umum di Universitas Maritim Raja Ali Haji, mata kuliah Tamadun Melayu. Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Kepri ini juga sering dilibatkan sejumlah pemerintah daerah untuk urusan sejarah dan budaya, serta tenaga ahli cagar budaya.**
Ini calon peserta asesor penulis sejarah: