Lebih Paham Program Direktorat Jenderal Kebudayaan

0
349
Penggiat budaya dari Kepri foto bersama dengan Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid

*Satu Orang Penggiat Budaya Tak Ikut Pembekalan

Penggiat budaya diwilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri bersemangat mengikuti acara pembekalan yang berlangsung di Hotel Santika, TMII, Jakarta, 26 Mei hingga 1 Juni besok. Dari Kepri ada tujuh orang yang lulus, tapi hanya enam orang yang ikut pembekalan.

Tujuh nama yang lulus dari Kepri adalah Muhammad Hasbi (Lingga), Al Rasyidin Bakri (Lingga), Abdul Kadri (Anambas), Joel Franky Situmeang (Natuna), Jafri Ahmadi (Batam), Zairanda Pratama (Bintan) dan Rudy Irwansyah (Karimun). Dari tujuh nama ini, satu orang atas nama Al Rasyidin Bakri yang tak hadir acara pembekalan. “Satu orang yang tak datang. Kami tak tahu alasannya. Acara pembekalan bagus karena kami mengenal dan lebih paham program Ditjen Kebudayaan,”kata M Hasbi, salah seorang peserta dari Kepri.

Dari Riau ada enam penggiat budaya yang lulus, yaitu Hendra (lndragiri Hilir), Raudhoh Lestari (Dumai) Yuli Pera Fitria (Pelalawan),  Hendra (Rokan Hilir), Nur Chalida Sari (Bengkalis),  Martius (Kepulauan Meranti).

Di Jambi ada lima orang, yaitu Welty Puspita Sari (Muaro Jambi),  Sean Popo Hardi (Batang Hari),  Evin Jalnia Putra (Kerinci),  Suci Maulida (Tanjung Jabung Barat),  dan Hefzulawalli (Tebo). Sementara di Babel lulus orang penggiat budaya atas nama Rakhmat Haitami (Pangkalpinang),  Eka Subagio (Bangka Barat),  Gustin (Belitung) dan Muhammad Kholid (Belitung Timur).

Para penggiat budaya dalam acara pembekalan menandatangani kontrak kerja selama dua tahun. Mereka setiap bulan digaji Rp2,6 juta. Mereka mulai penempatan dan bertugas tanggal 6 Juni mendatang.

Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid menyampaikan, para penggiat Budaya nantinya akan ditugaskan ke daerah-daerah terpilih serta melakukan pencatatan data kebudayaan dan melaporkan secara berkala. Melalui program ini, diharapkan seluruh peserta dapat menjangkau masyarakat di daerah dengan predikat 2T (Terluar dan Terdepan) untuk lebih memperkenalkan kebudayaan Indonesia.

Ia pun menyarankan ke para Penggiat Budaya untuk terus berkoordinasi dengan institusi pendidikan di daerah yang menjadi penempatan tugas para peserta.“Saran saya di samping melakukan kegiatan, perbanyak juga informasi dengan institusi pendidikan di daerah masing-masing. Saya senang dengan adanya inovasi, ini bisa menjadi bahan belajar bagi kita semua,” tambahnya.

Acara ini pembekalan penggiat budaya diikuti oleh 188 peserta dari berbagai daerah dan kegiatannya diselenggarakan di dua kota, yakni di Jakarta dan Makassar. Selama acara berlangsung, peserta akan mendapatkan pembekalan seputar kebudayaan, seperti dasar-dasar kebudayaan, pemanfaatan media sosial, pengenalan aplikasi managemen penggiat Budaya hingga pengenalan masing-masing program dari Direktorat Jenderal Kebudayaan.**