Maestro Batman dan Wahar Bagi Bagi Ilmu Bedaek Bangka

0
515
Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto memberikan sambutan acara belajar bersama maestro

Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri menggelar kegiatan belajar bersama maestro (BBM) Bedaek Bangka di Hotel Sabrina, Pangkal Punang 9-11 Maret lalu. BPNB Kepri memilih Maestro Wahar Saxsono dan Batman sebagai narasumber untuk memberikan materi tentang Bedaek Bangka.

Bedaek adalah nyanyian dalam bentuk pantun yang disenandungkan dengan alat musik Gendang Bangka.
Isi senandung “Daek” memiliki banyak makna, pesan wasiat dan termasuk kritik terhadap orang lain.
“BPNB Kepri membawahi empat provinsi yakni Kepri, Jambi, Babel dan Riau. Usai dari Babel, nanti akan ke Jambi. Khusus di Babel, belajar dengan maesto bedaek. Tujuannya memperkenalkan kesenian Daek Bangka kepada generasi muda serta pegiat budaya Bangka. Merevitalisasi kesenian Daek Bangka yang nyaris punah. Mengusulkan kesenian Daek Bangka sebagai warisan budaya tak benda Indonesia asal Babel,”kata Kepala BPNB Kepri Toto Sucipto disela acara.

Dia menjelaskan, Kepulauan Babel secara umum berkarakteristik masyarakat Melayu yang kaya dengan berbagai ragam sastra lisan, seperti daek, pantun, campak, dalong, dan marhaban.
“Belaja bersama maestro merupakan sebuah upaya pelestarian kebudayaan yang dilaksanakan Kemendikbud, diinisiasi pada
2015 dengan nama BBM (Belajar Bersama Maestro),” ujarnya.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kesenian Daek Bangka kepada generasi muda serta penggiat seni. Belajar Daek Bangka ini akan berlangsung dari tanggal 9 hingga 1 1 Mei 2017. Pada akhir pertemuan para peserta akan menampilkan Daek Bangka di Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang. Wahar Saxsono selaku maestro mengatakan selain memperkenalkan Daek Bangka, pihaknya juga ingin melakukan revitalisasi kesenian Daek Bangka yang nyaris punah sebagai muatan lokal pendidikan formal maupun non formal. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya pihaknya dalam mengusulkan kesenian “Daek Bangka” sebagai warisan budaya tak benda Indonesia asal Provinsi kepulauan Bangka Belitung.**