Pecinta teater di kota gurindam Tanjungpinang dapat menikmati suguhan gratis yang ditaja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. Ada pertunjukkan Opera Fun Town tanggal 8 April
2017 di Gedung Aisyah Sulaiman.
Zainal Anbiya, salah seorang pemain mengatakan, naskah yang dimainkan dalam pementasan kali ini pasti membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Ceritanya mengelitik. “Ceritanya cukup mengelitik, saya rasa cukup membuat anda ketawa terbahak-bahak. Mari datang lebih awal sebab kursi terbatas,”kata Zainal, kemarin.
Kata Zainal belajar dari pengalaman tahun 2016 saat pertunjukkan Jebat Menggugat, banyak penonton yang tak kebagian kursi.”Datang lebih awal, biar dapat kursi dan menikmati pementasan,”ujarnya.
Soal naskah pementasan, Ketua pelaksana kegiatan, Nanda Darius S.Sn menyebutkan, berbeda dengan gelar budaya tahun 2016 yang mengangkat sosok tokoh dalam Sejarah Melayu bernama Hang Jebat yang dikaitkan dengan kondisi sekarang. Pagelaran tahun 2017 berbeda.
“Kami beri nama Opera Fun Town. Konsepnya mengangkat spririt pantun. Menceritakan kesenjangan sosial ditengah masyarakat di negeri ini, khususnya di daerah. Ini kondisi faktual,”kata Nanda, kemarin.
Dijelaskan, pemilihan spririt pantun juga sebagai bentuk dukungan pantun dijadikan warisan budaya dunia oleh Unesco. BPNB Kepri berharap melalui pagelaran ini timbul juga rasa patriotisme. Meski tinggal di perbatasan, namun rasa nasionalisme tak bisa ditawar-tawar. “Masyarakat perbatasan bisa maju dengan rasa nasionalisme yang tingg. Masyarakatnya
harus kompak dan bekerjasama,”ujarnya. Hal yang menarik dalam pertunjukkan kali ini, para pemainnya dari sejumlah sanggar yang ada di Pulau Bintan. Selain itu juga didukung para pemain dari Lingga, Natuna, Karimun dan Batam. “Teman-teman telah latihan hampir satu bulan. Kita berharap saat nanti tampil bisa maksimal. Kita juga menghibur masyarakat Tanjungpinang yang mencintai dunia teater,”tukasnya.