Hendri Purnomo, Staf Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) yang diselenggarakan berkat kerjasama Kemendikbud dan Kwarnas Gerakan Pramuka, di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, tanggal 12-19
Maret 2017. Peserta diklat ini adalah perwakilan unit pelaksana teknis (UPT) Kemdikbud dan guru.
Dalam pelatihan ini, kata Hendri, dilatih empat keterampilan kepramukaan. Pertama, praktek membuat tandu atau dragbar, yang fungsinya antara lain untuk membawa korban manusia yang pingsan atau sakit sehingga harus diangkat.Keterampilan kepramukaan kedua yang diajarkan adalah membuat tenda dari ponco atau bivak. Menurut Kak Roem, bivak
digunakan sebagai tempat peristirahatan sementara, melindungi dari terik matahari, guyuran hujan, udara dingin, maupun gangguan binatang ketika berada di alam bebas. Ketiga, peserta KMD dilatih kemampuan orienteering. Terakhir, 80 Pembina
Pramuka di Kemendikbud dilatih kemampuan first aid atau teknik pertolongan pertama pada keadaan darurat.
“Banyak ilmu kepramukaan yang diperoleh dalam pelatihan ini,”kata Hendri.
Pelaksanaan Kursus Mahir Pembina (KMD) dimaksudkan untuk mendukung instruksi Mendikbud tentang delapan jam sehari pelajaran yang mewajibkan pendidikan kepramukaan karena berisi pendidikan karakter. Kelanjutan dari kursus ini adalah kewajiban
berkoordinasi dengan kwarda dan kwarcab untuk pengembangan kegiatan pendidikan karakter melalui Saka Widya Budaya Bakti (WBB), dengan fungsi dan peran UPT kebudayaan dan sekolah sebagai tempat belajar dan berlatih anggota Pramuka yang
menarik dan mendidik.
Diujung acara pelatihan, 80 peserta diajak mengunjungi dua museum bersejarah, yaitu Museum Sumpah Pemuda dan Museum Bank Mandiri.Pengenalan obyek wisata sejarah ini memiliki makna khusus untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme kebangsaan.
Para peserta diharapkan dapat mengembangkan Saka Widya Budaya Bakti di tempat masing-masing.**