55 Guru Sejarah SMA se-Kepri Ikut Workshop Sejarah

0
290
Workshop guru Sejarah SMA se Kepri 5-7 Oktober di Batam

Direktorat Sejarah Kemendikbud menggelar workshop guru sejarah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Provinsi Kepri di Hotel Novotel Batam, 5-7 Oktober 2016. Jumlah peserta sebanyak 55 orang dengan narasumber beragam, baik akademisi, pakar pendidikan dan juga dari peneliti sejarah.

Tema workshop adalah sejarah lokal sebagai pengayaan bahan ajar sejarah. Acara workshop dibuka Kadis Pendidikan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa. Yatim mengatakan, kegiatan workshop ini sangat bagus untuk peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik profesional dan berkualitas. “Dengan adanya workshop ini, para guru mata pelajaran sejarah bisa memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya sehingga sejarah jangan sampai berhenti disitu saja,” kata Yatim.

Narasumber dalam workshop ini, antara lain Yuda B. Tangkilisan, Desma Yulia M.Pd, Dra Yani Kusmarni M.Pd, Kasdianto M.Pd, Dra Anastasia Wiwik Swastiwi MA dan nara sumber lainnya. Anastasia Wiwik Swastiwi yang merupakan peneliti madya Balai Pelestarian Budaya Kepri menampilkan makalah tentang penggalian dan penulisan sejarah lokal.
“Narasumber dari sejumlah perguruan tinggi. Ada yang dari UI, UPI Bandung. Kami senang dilibatkan sebagai pemateri,”kata Wiwik, kemarin.

Kepala BPNB Kepri, Suarman juga diundang dan hadir dalam acara ini. Direktur Sejarah, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Dra Triana Wulandari M.Si juga hadir. Kegiatan workshop ini serentak dengan tiga provinsi lainnya. Adapun tujuan dari penyelenggaraan Kegiatan Workshop Guru Sejarah Tingkat Sma merupakan program Kemdikbud (Direktorat Sejarah) yang dilakukan di 33 provinsi, sampai sekarang sudah berjalan di 24 provinsi. Workshop ini merupakan bentuk dukungan nyata yang diberikan oleh kemdikbud dalam rangka meningkatkan kualitas guru sejarah supaya memiliki strategi dan metode pengajaran, memiliki formula pengajaran sejarah, serta untuk meningkatkan motivasi guru dalam mengaplikasikan tugasnya sebagai guru sejarah. Pada intinya adalah untuk membekali guru-guru bidang sejarah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam proses pengayaan materi ajar sejarah.**