Tahun 2023 ini terdapat dua pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV yang akan memasuki masa pensiun. Kedua pegawai tersebut adalah Suarman dan Toto Sucipto. Suarman akan memasuki masa pensiun per 1 Februari 2023, sementara Toto Sucipto per 1 Mei 2023. Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV membuat acara pelepasan kepada mereka berdua yang digelar di aula lantai 3 selepas salat Jumat (13/01).
Jumhari menyampaikan pesan dan kesannya kepada kedua pegawai senior tersebut, “Meskipun nanti sudah pensiun, kami anggap keduanya adalah orang tua kami. Tetap dalam keluarga besar BPNB Kepri. Kami akan minta nasihat dari mereka berdua. Terutama Pak Suarman yang akan tetap tinggal di Tanjungpinang. Mungkin kami tiba-tiba datang ke rumahnya untuk minta masukan dan silaturahmi. Begitu juga dengan Pak Toto kalau pas pulang ke Bandung. Subang dari Bandung cuma tiga jam. Dekat itu”.
Menariknya Suarman dan Toto Sucipto adalah mantan Kepala BPNB Provinsi Kepulauan Riau. Suarman menakhodai Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau dari 2010 – 2016. Kemudian pada 2017-2020 beliau diamanahkan untuk menjadi Kepala BPNB Provinsi Sumatra Barat. Pada awal 2021 Suarman kembali ke Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau sebagai Pamong Budaya Ahli Madya. “Saya masuk dan pensiun di sini, meskipun sebelumnya pernah ditugaskan di BPNB Sumbar”, kata Suarman.
Suarman yang lahir di Kampar pada 1963 ini tercatat sebagai PNS di Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang pada 1991. Per 1 Februari 2023 Suarman akan pensiun di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV.
Toto Sucipto baru pensiun per 1 Mei 2023, tapi surat Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang diajukannya telah ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, dan berlaku per 1 Januari 2023. Sambil menunggu masa pensiunnya tiba, Toto Sucipto akan beraktivitas di kampung halamannya, Subang. Sebelum menjabat sebagai Kepala BPNB Provinsi Kepulauan Riau (2017-2022) Toto Sucipto menjabat sebagai Kepala BPNB Jawa Barat selama lebih kurang 10 tahunan.
Laki-laki kelahiran Subang pada 1965 mengawali karier PNS-nya di Balai kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung pada 1993; tiga dasawarsa lebih dirinya sebagai abdi negara.
“Dalam hidup yang saya pegang adalah seribu kawan itu kurang, satu musuh terlalu banyak. Meminta maaf sama mulianya dengan memberi maaf. Pada kesempatan ini saya meminta maaf jika terdapat kesalahan terhadap bapak dan ibu”, kata Suarman dalam penyampaian pesan dan kesannya.
“Modal utama kemajuan BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) ini adalah kekompakan. Jika ada masalah diobrolkan bersama, bukan menusuk dari belakang”, pesan Suarman yang telah mengabdi sebagai PNS selama 31 tahun lebih.
Sedangkan Toto Sucipto yang akan pulang kampung ke Subang, dirinya berpesan kepada para ASN, terutama kepada Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, supaya tetap bekerja secara baik dan berharap semangatnya tidak menurun di tengah isu penghapusan tenaga honorer (kontrak).
Jumhari dan Hariadi mewakili keluarga besar Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV menyerahkan tali kasih kepada dua mantan Kepala BPNB Provinsi Kepulauan Riau tersebut. Salah satu tali kasih tersebut berupa lukisan karikatur foto Suarman dan Toto Sucipto. Acara diakhiri dengan makan siang bersama. ***
(Jauhar Mubarok)