Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kalimantan Barat melaksanakan rapat kerja awal tahun pada Program Kerja Tahun 2017 pada Selasa, 17 Januari 2017, bertempat di aula BPNB Kalimantan Barat. Rapat kerja yang dihadiri oleh pimpinan dan seluruh staf pegawai BPNB Kalimantan Barat ini membahas tentang agenda pelaksanaan kegiatan pada tahun 2017 dan evaluasi kinerja tahun 2016. Pembahasan pelaksanaan kegiatan pada Program Kerja Tahun 2017 meliputi perihal pembentukan tim kerja/kelompok kerja (pokja) dan penentuan waktu pelaksanaan pada masing-masing kegiatan yang sudah direncanakan. Adapun kegiatan tersebut meliputi; 1) penelitian (bidang sejarah dan budaya); 2) Kajian Naskah; 3) Rakornis (Kalsel); 4) JETRADA (Kaltim); 5) LASEDA (Kalteng); 6) Belajar Bersama Maestro/BBM (Kaltara); 7) Festival Perfilman; 8) Lomba Permainan; 9) Festival Kesenian; 10) Pameran Budaya (Yogyakarta dan Kalbar); 11) Saka Widya Budaya Bakti; 12) Kongres Kebudayaan; 13) Pembekalan Teknis; 14) Seminar Proposal; 15) Seminar Hasil; 16) Pencatatan WBTB; dan 17) Pemutaran Film (Bioskop Keliling). Di antara kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut, terdapat dua kegiatan di mana untuk pertama kalinya dilaksanakan, yaitu Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Festival Kesenian seluruh BPNB di Indonesia (Festival Kesenian Multikultur).
Kemudian perihal evaluasi kinerja pada tahun 2016, dibicarakan tentang beberapa poin penting, antara lain; tentang adanya program efisiensi anggaran yang diimplementasikan pada Program Kerja Tahun 2016 dan tentang optimalisasi pelaksanaan kegiatan selama tahun 2016. Kepala BPNB Kalimantan Barat, Dra. Hendraswati menegaskan tentang dampak dari pelaksanaan program efisiensi anggaran telah mengubah skema dan format pelaksanaan kegiatan BPNB Kalbar. Artinya, pelaksanaan kegiatan pada Program Kerja Tahun 2016 semaksimal mungkin disesuaikan dengan program efisiensi anggaran, baik dari segi tempat, waktu, maupun teknis pelaksanaan. Namun, imbuhnya, “ untuk tahun 2017, pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan jangan sampai sedikitpun mengurangi kualitas dan substansi kegiatan, sehingga mampu memenuhi harapan pihak yang terkait. Hendraswati juga mengakui, bahwa selama tahun 2016 masih terdapat beberapa kegiatan yang belum optimal dan diharapkan akan lebih optimal pada pelaksanaan kegiatan pada Program Kerja Tahun 2017,” tutupnya.