Bertempat di Kahyangan Resort, Jl. Pantai Samudra Indah KM 124, Tanjung Gundul, Karimunting, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, BPNB Kalbar melaksanakan kegiatan Seminar Hasil Penelitian pada Program Kerja Tahun 2018. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober – 03 November 2018 ini mengangkat tema “Eksplorasi Kekayaan Sejarah dan Budaya di Kalimantan”.
Pada kesempatan ini ditampilkan Tari Balalek dari Sanggar Seni Simpor Kota Singkawang. Tarian Balalek dalam bahasa Dayak yang diartikan sebagai gotong royong atau bekerja bersama-sama. Tradisi Balalek dilakukan oleh suku Dayak pada umumnya yang aktivitasnya dimulai dari membuka lahan hingga panen.
Kegiatan seminar hasil yang dibuka langsung oleh Kepala BPNB Kalimantan Barat, menghadirkan 2 (dua) narasumber yaitu Prof. Dr. Erwiza Erman, MA (peneliti utama pusat sumber daya regional – LIPI) dan Dr. Semiarto Aji Purwanto, M.Si (Departemen Antropologi Fisip Universitas Indonesia).
Dalam sambutannya, Kepala BPNB Kalbar menyampaikan agar peneliti yang telah membuat laporan penelitian dapat mereview semua laporan hasil penelitian yang sudah disusun, agar layak cetak dan akhirnya dapat disebarluaskan ke masyarakat. Selain itu juga, beliau mengharapkan kepada narasumber agar dapat memberikan masukan tentang hasil laporan yang diseminarkan, imbuhnya. Pada waktu yang sama Prof. Dr. Erwiza Erman, MA, memberikan pengantar umum materi bidang sejarah.
Ada terdapat 9 (sembilan) laporan hasil penelitian yang akan diseminarkan pada seminar hasil kali ini, meliputi 5 (lima) laporan bidang sejarah dan 4 (empat) laporan bidang budaya. Di hari pertama pelaksanaan penyampaian hasil laporan, para peneliti sejarah diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan diakhiri dengan review bidang sejarah oleh Prof. Dr. Erwiza Erman, MA.
Kemudian di hari kedua, dimulai dengan pengantar umum bidang budaya oleh Dr. Semiarto Aji Purwanto, M.Si, dilanjutkan dengan presentasi hasil laporan penelitian budaya dan diakhiri dengan review bidang budaya. Didalam seminar ini, baik bidang sejarah maupun budaya, peserta yang hadir sebanyak 50 orang. Para peserta diberikan kesempatan untuk mengkritisi tulisan para penyaji dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan masukan terkait dengan hasil laporan yang telah dipaparkan.