Paradje : Budaya Melayu Sanggau Yang Masih Mentradisi

0
5540

Paradje merupakan tradisi adat yang telah dilakukan masyarakat  Melayu di Sanggau sejak dulu dan masih bertahan hingga sekarang. Tradisi ini bertujuan untuk  menangkal dan menolak bala bencana, serta membersihkan wilayah dari hal-hal yang dianggap dapat membawa kesialan.

Paradje kini  menjadi event budaya dan merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Di tahun ini, kegiatan yang diberi nama Festival Paradje Pusaka Negeri ke X dengan tema “Tunjuk Harkat Melayu Bermartabat” berlangsung di halaman Keraton Surya Negara Sanggau, pada 5-8 September lalu. Rangkaian acara dimulai dari pawai dengan berjalan kaki dari pusat kota Sanggau menuju Keraton Surya Negara membawa sejumlah benda pusaka, sesaji dan panji keraton, disertai dengan pembacaan doa dan salawat. Setelah tamu undangan tiba di keraton, mereka disambut  dengan tarian yang dipersembahkan oleh sanggar Segentar Alam. Berikutnya digelar ritual adat Melayu Sanggau berupa tolak ajong dan tepung tawar.

Pada Festival Paradje kali ini, Keraton Surya Negara Sanggau memberikan bintang gelar kehormatan kekerabatan kepada beberapa tokoh penting dan berjasa di Sanggau. Ketiga tokoh tersebut adalah Kapolres AKBP Imam Riyadi yang dianugerahi Putra Paduka Wira Surya Negara, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf. Herry Purwanto dianugerahi Putra Paduka Satria Surya Negara, dan pengusaha Surianto (Apek) dianugerahi Putra Paduka Darma Surya Negara.

Peserta yang mengikuti perlombaan jepin dalam Festival Paradje X

Di waktu yang sama, salah seorang penerima bintang gelar kehormatan, Surianto, berpesan khususnya kepada generasi muda. Ia mengatakan, “Generasi muda hendaknya mempunyai integritas dan wawasan yang luas agar dapat menjaga budaya, karena  budaya merupakan asset bangsa.”

Tidak hanya pawai dan pemberian bintang gelar penghormatan kekerabatan, festival ini juga semakin meriah dengan diadakannya sejumlah perlombaan di antaranya dendang melayu, hadrah, sampan bidar, pergelaran busana Melayu untuk anak-anak, pangkak gasing, dan jepin, ditambah hiburan yang menghadirkan artis ibukota.

 

Kontributor :  Suardiman  ( Penggiat budaya wil. Kabupaten Sanggau )