Delegasi Museum Kapuas Raya Sintang mengikuti rangkaian acara Pembukaan Pameran Wastra Borneo 2017 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia pada 16 – 18 Oktober 2017.
Pembukaan pameran yang bertema “Kain, Kosmos, dan Warna – Jalinan Warisan Budaya Kita” tersebut dimulai dengan acara makan malam bersama (16/10), di ruang G. C. Woolley, Museum Sabah, dihadiri oleh delegasi-delegasi dan para undangan.
Hadir dalam makan malam tersebut Datu Rosmadi Bin Datu Sulai (Sekretaris Tetap Kementerian Pelancongan, Kebudayaan dan Alam Sekitar Sabah) dan Wakilnya Hj. Mariam Omar serta perwakilan dari museum-museum lain yaitu: Ipoi Datan (Direktur Museum Sarawak), H. Muhammad Jeffri (Direktur Akting Museum-Museum Brunei), Dwi Putro Sulaksono (Koordinator Pamong Budaya Museum Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan), Suryani Abdulgani (Ketua Delegasi Museum Labuan), Arif Abdul Hamid (Wakil Direktur Museum Sabah). Adapun hadir dari delegasi Sintang yang dipimpin oleh Drs. Lindra Azmar, M.Si, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang.
Makan malam ini dibuka secara resmi oleh Datu Rosmadi Bin Datu Sulai, Sekretaris Tetap Kementerian Pelancongan, Kebudayaan dan Alam Sekitar Sabah. Beliau mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan kerjasama delegasi-delegasi museum-museum se-Borneo sehingga pameran dapat berlangsung. Ia menambahkan walaupun masih dalam suasana duka karena kehilangan Direktur Museum Sabah, Sentiong Gelet, yang meninggal pada tanggal 11 Oktober 2017 yang lalu, Museum Sabah tetap akan memberikan yang terbaik dalam melaksakan pameran ini. Ia mengharapkan bahwa kerja sama ini dapat terus berlanjut dan dapat memberikan manfaat bukan hanya berkaitan dengan pameran dan koleksi kain dan busana saja tetapi juga menjadi sarana peningkatan pengetahuan permuseuman serta sarana pendidikan bagi masyarakat. Lebih jauh ia mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk promosi yang bisa meningkatkan pemasukan dari sektor pariwisata. “Tinggalkanlah uang-uang anda di sini!,” tegasnya menutup sambutan.
Pembukaan itu sendiri secara resmi dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2017, dengan tiga kegiatan sekaligus, yaitu pembukaan Pameran Wastra Borneo 2017, pembukaan Galeri Busana di Museum Sabah dan peringatan ulang tahun ke-64 Pemimpin Negeri Sabah Tun Datuk Seri Panglima (Dr) Haji Juhar bin Datuk Haji Mahiruddin.
Menteri Pelancongan, Kebudayaan dan Alam Sekitar Sabah Datuk Seri Panglima Haji Masidi Manjun, dalam sambutannya pada pembukaan pameran—diwakili oleh pembantunya, Datuk Kamarlin Ombi—berharap agar pameran ini sungguh menjadi sarana untuk mempererat jalinan kerja sama sosial ekonomi ketiga negara yaitu: Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam. Ia menilai bahwa pameran ini adalah usaha untuk menarik minat para wisatawan lokal maupun mancanegara yang tentunya punya arti bagi perkembangan pariwisata. Ia berharap agar museum, khususnya lewat pameran ini, memang menjadi sarana pendidikan yang membawa nilai positif bagi masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya untuk peduli dan mampu menjaga warisan budaya yang mulai tergerus oleh pengaruh teknologi”, tegasnya.
Pembukaan pameran ini secara resmi dilakukan oleh Pemimpin Negeri Sabah Tun Datuk Seri Panglima (Dr) Haji Juhar bin Datuk Haji Mahiruddin yang dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi pameran. Ketika sampai di lokasi pameran Museum Kapuas Raya Sintang, perwakilan delegasi Sintang memberikan kenang-kenangan berupa syal tenun ikat Sintang kepada Tun Juhar dan isteri.
Adapun dalam event yang memamerkan 86 bahan busana dan tekstil dari berbagai jenis, bentuk, motif, warna dan juga bagaimana penggunaan pada zamannya ini, memberi kesempatan kepada delegasi-delegasi yang hadir untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di sekitar Kota Kinabalu. Beberapa tempat wisata tersebut antara lain: Cowboy Town, Museum Semut (Borneo Ant House), Cantek Gallery, dan Linangkit Cultural Gallery.
Pameran ini merupakan kerjasama dari beberapa Museum yang ada di wilayah Borneo dan dua Museum dari Pulau Jawa, yaitu: Museum Sabah, Malaysia sebagai tuan rumah, Museum Sarawak, Malaysia; Museum-Museum Brunei, Brunei Darussalam; Museum Kapuas Raya, Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia; Museum Mulawarman, Kalimantan Timur, Indonesia; Museum Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia; Museum Labuan, Wilayah Persekutuan Labuan; Museum Batik Pekalongan Jawa Tengah, Indonesia; Museum Rangga Warsita, Jawa Tengah, Indonesia.
Dari beberapa museum Indonesia yang ikut dalam pameran, Delegasi Museum Kapuas Raya dan Delegasi Museum Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, adalah dua peserta yang dapat hadir dalam kegiatan pembukaan pameran tersebut. Sintang sendiri merupakan delegasi dengan anggota terbesar yang hadir dalam pembukaan pameran tersebut.
Sejarah Wastra Borneo
Pameran Wastra Borneo adalah pameran kain dan busana yang diselenggarakan secara bergantian setiap tahun di museum-museum di wilayah Pulau Borneo yang meliputi 3 negara yaitu: Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Sebelum Museum Sabah menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan pameran tahun 2017 ini, pameran ini telah diadakan 4 kali yang dimulai pada tahun 2013 di Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah. Agar pameran ini dapat terus berlanjut maka disepakati bahwa pameran ini dilaksanakan di secara bergantian di museum-museum wilayah Borneo. Maka sejak tahun 2014 perjalanan Wastra Borneo dimulai di wilayah Borneo dengan tuan rumah Museum Sarawak dengan tema “Seruap Tapi Tak Sama: Mengasyikkan”. Selanjutnya berturut-turut pada tahun 2015 adalah Museum Brunei, dengan tema “Warna-Warni Warisan Borneo”, tahun 2016 Museum Kapuas Raya, Sintang, Kalimantan Barat dengan tema “Keragaman 7 Keindahan Wastra Melampaui Batas Geografis”
Pameran ini dilaksanakan dengan tujuan mempererat kerjasama di antara museum-museum di wilayah Borneo, memamerkan berbagai koleksi kain dan busana di terdapat di Borneo, meningkaktkan kesadaran masyarakat kaan kekakayaan dan keunikan wastra borneo, dan untuk menonjolkan peranan museum sebagai pemelihara budaya dan tempat menumbuhkan semangat cinta akan warisan budaya.
Berdasarkan kesepakatan bersama para wakil delegasi yang hadir, maka tahun 2018 yang menjadi tuan rumah pameran Wastra Borneo adalah Museum Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia.
penulis: Hiasintus (Penggiat Budaya Kemdikbud wil. Sintang)
editor : Tutup Kuncoro