Mengenal Karya Budaya Takbenda Kalimantan Selatan Lewat Jetrada

0
723

Maksud dan tujuan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat mengadakan kegiatan Jetrada 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan diantaranya adalah agar generasi penerus bangsa dapat mengenal dan memahami nilai-nilai karya budaya yang ada di masyarakat secara langsung. Berkaitan dengan hal tersebut, banyak sekali agenda kegiatan yang harus diikuti oleh semua peserta baik itu kegiatan didalam ruangan maupun diluar.

Peserta mencoba menganyam tas

Adapun rangkaian kegiatan yang harus diikuti peserta selama 4 (empat) hari, terhitung dari tanggal 8-11 April 2019 yaitu pemaparan materi yang dirangkai dengan diskusi, kunjungan ke obyek-obyek karya budaya yang ada di daerah, diskusi kelompok dan persentasi kelompok secara bergiliran. Pada hari pertama setelah pembukaan, peserta diberikan materi yang dirangkai dengan diskusi dan tanya jawab oleh pakar-pakar budaya.

Peserta mendapatkan penjelasan mengenai Baayun Maulid di Museum Lambung Mangkurat

Keesokan harinya, Selasa (9/4/2019) peserta diajak mengunjungi beberapa tempat berkaitan dengan karya budaya yang ada khususnya di Kalimantan Selatan. Perjalanan peserta diawali ke Anyaman Purun Alfirdaus di Banjarbaru. Disini para peserta diperkenalkan tanaman purun yang ada di sekitar untuk membuat anyaman kerajinan tangan, cara membuat kerajinan baik berupa tas, topi, dan sebagainya yang awalnya hanya membuat tikar dan bakul. Tidak hanya mendapatkan materi dan berdiskusi mengenai cara menganyam, peserta juga mencoba menganyam kerajinan tangan yang dibantu oleh ahlinya.

Peserta mendapatkan penjelasan terkait rumah adat Bubungan Tinggi

Perjalanan selanjutnya yaitu menuju Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru. Para peserta diajak berkeliling Museum dan ditunjukkan apa-apa saja yang ada di Museum tersebut. Selain itu, peserta juga mengadakan diskusi dan tanya jawab mengenai Baayun Maulid. Rumah Adat Bubungan Tinggi di Martapura, merupakan lokasi terakhir perjalanan peserta Jetrada. Disini para peserta mendapatkan penjelasan baik itu mengenai sejarah, arsitektur dan sebagainya mengenai rumah adat Bubungan Tinggi.

Peserta mencoba memainkan alat musik kuriding

Taman Budaya Banjarmasin, merupakan tempat pertama yang dituju peserta Jetrada di hari ketiga, Rabu (10/4/2019). Disini para peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok bertemu dengan 4 narasumber yang pakar dibidangnya yaitu Lupi Aderiani (memperkenalkan alat musik gamalan Banjar), Agus Triatno (memperkenalkan Balogo sebagai permainan tradisional Banjar), Mukhlis Maman (memperkenalkan kuriding sebagai alat musik tradisional Banjar), dan Abdul Rasyid (memperkenalkan mamanda sebagai salah satu seni teater dari Kalimantan Selatan yang mirip dengan lenong). Di tiap-tiap kelompok, peserta sangat menikmati materi yang disampaikan. Setelah itu mereka mempraktekkan alat musik dan permainan tradisional yang telah diajarkan. Ditempat yang sama, Niken (guru pendamping) mengatakan, sangat senang bisa mengikuti Jetrada karena ia bisa mengenal kriding dan mendalami gamalan. Sekedar informasi, alat musik gamalan Banjar sedang dalam proses untuk diusulkan sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) Indonesia ke ICH UNESCO. Sedangkan untuk anyaman purun tahun 2019 telah diusulkan sebagai WBTB Indonesia.

Mendapatkan penjelasan cara pembuatan kain sasirangan

Selanjutnya, peserta melanjutkan perjalanan ke Irma Sasirangan. Di Irma Sasirangan ini, peserta bertemu dengan pemilik sekaligus pengrajin  kain Sasirangan yaitu Lailani Latifah untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana proses pembuatan sasirangan. Tidak hanya diberikan informasi, dikedua tempat ini peserta juga melakukan diskusi dan tanya jawab serta mencoba melakukan apa yang telah diajarkan oleh masing-masing pakar tersebut. Di hari yang sama setelah selesai melakukan perjalanan, peserta kembali ke hotel untuk melanjutkan agenda selanjutnya yaitu penulisan laporan dan dilanjutkan dengan presentasi kelompok.

Foto bersama guru pendamping, koordinator kegiatan, siswa yang akan mewakili Kalsel ke Jetranas 2019

Kegiatan Jetrada yang ditutup oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, pada Kamis (11/4/2019)diakhiri dengan pembacaan peserta yang akan mewakili Kalimantan Selatan di jejak tradisi nasional (Jetranas). Adapun siswa yang akan melanjutkan ke Jetranas 2019 yaitu Muhammad Nuralifudin Saputra (SMA Negeri 1 Banjarmasin), Muhammad Hafidl Maulana (SMK Negeri 1 Banjarmasin), Ali Bahtanazar Umar (SMA GIBS Barito Kuala), Paulus Riki (SMA Frater Don Bosco), Ayu Fitriani (SMK Negeri 1 Banjarbaru), dan Nabila Rizky (SMA Negeri 1 Banjarmasin).