Mandi Daun Sabang : Ritual Menolak Bala Masyarakat di Kec. Sekayam Kab. Sanggau

0
470

Acara ritual Mandi Daun Sabang yang berlangsung di kawasan objek wisata Danau Padong Pangeran, Desa Balai Karangan Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau , kini telah menjadi event budaya dan agenda tahunan masyarakat Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Ritual Mandi Daun Sabang yang sudah dilaksanakan keenam kali ini bertujuan untuk memohon ampun dan perlindungan kepada Allah SWT agar dihindarkan dari segala marabahaya atau malapetaka, dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Budaya Sekayam (KBS) Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau dengan mengusung tema “Dengan Kegiatan Ritual Mandi Daun Sabang, Kita Lestarikan Nilai Kearifan Lokal Sebagai Aset Budaya Bangsa”  ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 25 September 2022. Ritual Mandi Daun Sabang ini dibuka oleh Bupati Kabupaten Sanggau yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Kabupaten Sanggau, dan dihadiri tamu undangan lainnya diantaranya Kepala BPNB Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Sanggau, DAD Kab. Sanggau, DAD Kec. Sekayam,  Camat Sekayam, Kepala Desa Balai Karangan, serta tamu undangan lainnya.

Pada pelaksanaan ritual Mandi Daun Sabang, media yang digunakan yaitu air dan daun sabang yang berwarna hijau. Air tersebut disimpan di dalam tempayan yang berjumlah ganjil dan diletakkan daun sabang kedalamnya yang telah ditulisi dengan huruf Arab dan dibacakan doa terlebih dahulu.  Setelah itu air tersebut diguyurkan ke kepala dan untuk cuci muka. Lalu ada juga yang dipercikkan kepada seluruh yang hadir pada acara tersebut. Ritual Mandi Daun Sabang ini dipimpin langsung oleh Pangeran Ratu Surya Negara (Drs. H. Gusti Arman, M.Si.) dilanjutkan oleh istrinya, Hj. Sri Rahmawati, kemudian diikuti para tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Selain mengadakan ritual adat Mandi Daun Sabang ini, kegiatan lain yang ditampilkan oleh Komunitas Budaya Sekayam pada kegiatan ritual Mandi Danau Sabang diantaranya  tarian kolaborasi Melayu dan Dayak, seni Pencak Silat Trisula Kembang Serai untuk menyambut tamu undangan yang datang, dan juga dimeriahkan dengan mengadakan perlombaan Sampan Bidar.