Kegiatan Seminar Proposal Penelitian 2017

0
1439

 

Kegiatan Seminar Proposal Penelitian 2017 BPNB Kalimantan Barat (bidang sejarah dan budaya) dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, pada Jum’at (24/02/2017), bertempat di Aula Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid sedang memberikan sambutan pada pembukaan Kegiatan Seminar Proposal Penelitian 2017 BPNB Kalbar, didampingi Kepala BPNB Kalbar, Dra. Hendraswati

Dalam sambutannya, Hilmar Farid menegaskan tentang keberadaan penelitian di BPNB merupakan kegiatan penting yang difungsikan sebagai pendukung dari visi dan misi BPNB itu sendiri, di mana berfungsi sebagai tangan panjang pemerintah dalam melaksanakan upaya pelestarian kebudayaan di daerah. Pemerintah selalu mendukung dan mengharapkan bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan oleh BPNB mampu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam konteks pelestarian nilai budaya masyarakat. Artinya, penelitian tersebut dilakukan secara riil menjawab pertanyaan-pertanyaan di masyarakat dan kemudian dapat direspon oleh pelaksana pemerintahan, baik itu pemerintah daerah maupun pusat.

Direktur Jenderal Kebudayaan yang dilantik pada 31 Desember 2015 tersebut, Secara teknis menyinggung tentang kualitas proposal dan hasil penelitian BPNB, bahwa ke depannya akan ada proses verifikasi proposal penelitian. Tim verifikasi kualitas penelitian akan dibentuk dan difungsikan sebagai kontrol mutu dari penelitian itu sendiri, sehingga akan dihasilkan penelitian-penelitian yang bermutu pula.

Pementasan tarian yang bertema “Multikultur” pada Kegiatan Pembukaan Seminar Proposal Penelitian 2017

Pada kelanjutannya, hasil penelitian yang bermutu akan direncanakan untuk dilakukan pencetakan dan didistribusikan pada skup yang lebih luas. Hal ini mengingat, bahwa selama ini pencetakan buku dari hasil penelitian BPNB hanya didistribusikan secara internal di instansi Direktorat Jenderal Kebudayaan saja. Maka secara fungsional, buku hasil penelitian tersebut dapat di manfaatkan oleh semua pihak yang terkait dengan pelestarian kebudayaan masyarakat, terutama pada dunia pendidikan.

Di akhir sabutannya, Hilmar Farid berharap agar para peneliti di BPNB diharapkan lebih serius dan membekali diri dengan perangkat-perangkat analisis penelitian yang lebih baik, sehingga nantinya akan menghasilkan penelitian yang bermutu dan bermanfaat. “Saya mengucapkan selamat kepada para peneliti untuk melaksanakan presentasi proposal penelitian ini dan pada pelaksanaan penelitian lapangan nantinya”, tambah Hilmar Farid.

Kegiatan Seminar Proposal Penelitian 2017 (bidang sejarah dan budaya) BPNB Kalimantan Barat dilaksanakan pada Jum’at – Senin (24 – 27 Februari 2017), dengan menghadirkan 15 presentasi penelitian (6 penelitian sejarah, 8 penelitian budaya, dan 1 penelitian naskah kuno). Pada informasi sebelumnya, terdapat 16 penelitian yang terdiri dari 6 penelitian sejarah, 9 penelitian budaya, dan 1 penelitian naskah kuno, namun pada seminar proposal ini terdapat 1 tim dari penelitian budaya yang belum terkonfirmasi untuk hadir dalam mempresentasikan proposal penelitiannya.

Adapun kegiatan yang mengundang peserta dari berbagai akademisi dari universitas, masyarakat, dan dinas pemerintah tersebut dihadiri oleh 3 narasumber. Antara lain; 1 narasumber dari Pusbindiklat TP21 Kemdikbud, 1 narasumber sejarah (Prof. Dr. Susanto Zuhdi), dan 1 narasumber budaya (Prof. Dr. Shri Ahimsa Putra, MA., M.Phil.)