Harmonisasi Dalam Etnis Tergambar Dalam Festival Kirab Budaya

0
1218

Festival Kirab Budaya yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2018 lalu, merupakan satu dari serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pontianak dalam rangka menyambut hari jadi Kota Pontianak ke 247.

Peserta pawai pejalan kaki kirab budaya Kota Pontianak

Iring-iringan pawai mobil hias dan pejalan kaki pada Festival Kirab Budaya yang diikuti sekitar 3.500 peserta dari 36 elemen masyarakat ini, menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah.  Dari tampilan peserta dalam Festival Kirab ini, menunjukkan bahwa betapa kayanya Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis dengan budaya yang beraneka ragam, khususnya di Kalimantan Barat yang merupakan salah satu wilayah yang heterogen.

Peserta pawai mobil hias

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, mengharapkan kegiatan ini dapat mempererat kesatuan dan persatuan antar suku, adat dan budaya, etnis serta menunjukkan bahwa kota Pontianak terdiri dari berbagai suku, adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda namun tetap rukun dan damai.

Atraksi tarian dari Kerabat (Batak)

Selanjutnya, pawai ini dilepas oleh Plt. Sekda Kota Pontianak, Uray Indra Mulya. Perjalanan dimulai dari Graha Pena Pontianak Post (Jalan Gajah Mada) menuju Jalan Diponegoro, selanjutnya Jalan Tanjungpura dan diakhiri di Jalan Rahadi Usman tepatnya di depan Kantor Walikota Pontianak.  Sesampainya di depan Kantor Walikota Pontianak, peserta langsung disambut oleh Plt. Walikota Pontianak, Edi Kamtono, disertai dengan penampilan Tari Gambyong yang menggambarkan kecantikan dan kelembutan wanita Jawa.

Peserta pawai dan masyarakat Kota Pontianak yang menonton kirab budaya bersama-sama mengambil gunungan dengan cara rebutan

Tidak hanya pawai saja yang dinikmati oleh masyarakat Kota Pontianak, pada hari yang sama (Sabtu, 29/9/2018) juga ditampilkan berbagai atraksi dari elemen masyarakat yang mengikuti Kirab Budaya ini, diantaranya pencak silat Melayu, kuda lumping, reog, barongsai, menari bersama dengan keluarga Batak, tari jepin, dan sebagainya. Tidak kalah menariknya, pada saat yang sama juga diadakan rebutan Gunungan berupa semua hasil bumi yang ada di Kalimantan Barat serta minum jamu gendong gratis yang diberikan oleh salah satu paguyuban Jawa.

Dalam sambutannya, Plt. Walikota Pontianak, Edi Kamtono, mengatakan kirab budaya merupakan tempat bertemunya paguyuban seni dan budaya dari berbagai suku yang ada di Kalimantan Barat. Kirab budaya ini diharapkan menjadi  tempat silaturahmi agar bisa menciptakan suasana yang kondusif untuk bersama-sama membangun Kota Pontianak, ungkapnya.