Penuhi Undangan, Kabupaten Sintang Adakan Pameran dan Workshop Tenun Ikat Sintang di Belanda

0
1091

Penulis: Hiasintus (Penggiat Budaya Kemdikbud)

Kabupaten Sintang tahun ini secara khusus memperoleh kehormatan mengadakan Pameran dan Workshop Tenun Ikat di Textile Research Centre (TRC), Leiden, Belanda pada tanggal 12 – 24 Agustus 2017.

Ruang yang digunakan untuk pameran Kain Tenun Ikat Sintang di Leiden, Belanda

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk terus memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke manca negara, secara khusus Tenun Ikat Sintang. Tenun ikat Sintang merupakan tenun ikat dari Suku Dayak Desa yang merupakan salah satu karya budaya tak benda yang telah ditetapkan secara nasional sejak tahun 2015.

Kabid. Kebudayaan Disdikbud Kab. Sintang, Dra. Siti Musrikah, MSi, sedang menyampaikan materi tentang Tenun Ikat Sintang.

Selain memperkenalkan tenun ikat dan proses pembuatannya, lewat pameran dan workshop ini diperkenalkan juga cara menganyam bambu untuk membuat kerajinan seperti keranjang dan juga keterampilan meronce manik-manik. Agar hasil yang diperoleh dalam setiap workshop dapat maksimal, jumlah peserta dibatasi yakni paling banyak sepuluh orang.

Workshop diadakan setiap hari dengan materi yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan proses pembuatan tenunan itu sendiri. Misalnya, memintal benang, mengikat, mewarnai, membuat motif dan menenun.

Seorang peserta workshop sedang belajar memintal benang

Untuk mendukung kegiatan workshop, juga diadakan seminar dan pemutaran film tentang Tenun Ikat Sintang. Pada kegiatan seminar disajikan beberapa tema penting tentang Tenun Ikat Sintang, antara lain meliputi motif-motif tenun ikat dan pengaruh tenun ikat dalam kehidupan masyarakat Dayak Desa.

Peserta workshop sedang menyusun benang ke mantang ubong

Adapun dalam kegiatan pameran dan workshop ini, Kabupaten Sintang membawa dua orang penenun, yaitu Ibu Emiliana dan Ibu Salomina Mapung. Keduanya merupakan anggota Koperasi Jasa Menenun Mandiri yang selama ini telah mewadahi para penenun Dayak Desa. Mereka didampingi oleh Dra. Siti Musrikah, M.Si, Kabid. Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang.

Workshop tentang cara membuat keranjang anyaman bambu

Direktur TRC Leiden, Dr. Gillian Vogelsang-Eastwood, dalam pembukaan pameran dan workshop mengatakan bahwa ia merasa bangga bisa menyelenggarakan pameran dan workshop tenun ikat dan beberapa produk tradisional Sintang. Baginya, kehadiran penenun dari Sintang ini tentu akan menambah kekayaan pengetahuan bagi lembaga yang dipimpinnya, apalagi bisa belajar secara langsung tentang cara pembuatan kain Tenun Ikat Sintang.

Peserta workshop sedang belajar menenun

Lebih lanjut Gillian mengatakan bahwa kegiatan ini juga akan berdampak positif pada kerjasama dalam bidang kebudayaan antara Indonesia dan Belanda, apalagi keduanya memang punya keterikatan sejarah di masa lalu.

Textile Research Center (TRC) Leiden sebagai penyelenggara kegiatan merupakan lembaga riset yang berdiri tahun 1991 di Leiden. Lembaga non-profit ini mengkhususkan diri pada penelitian arkeologi dan antropologi mengenai kain dan pakaian. Mereka sering mengadakan berbagai pameran, workshop, dan seminar tentang kain/pakaian dari seluruh belahan dunia, termasuk dari Indonesia.

 

*sumber informasi dan foto: Dra. Siti Musrikah, Msi, Kabid. Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang