8 Naskah Dipresentasikan dalam Bedah Proposal BPNB Kalimantan Barat

0
388
Salah satu tim penyaji dari sejarah mempresentasikan proposal penelitian

Bedah proposal yang dilaksanakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat telah berlangsung pada tanggal 20-22 Februari 2019 bertempat di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya. Dalam kegiatan tersebut, ada 8 naskah yang dipresentasikan oleh peneliti BPNB Kalimantan Barat baik itu sejarah dan budaya yaitu 4 budaya, 3 sejarah dan 1 naskah kuno.

Salah satu tim penyaji dari budaya sedang mempresentasikan proposal penelitian

Adapun ke 8 naskah tersebut,  yaitu :

  1. Gagasan Persatuan Etnis Dayak Kalimantan Tengah Masa Pergerakan Nasional (1905 – 1945) oleh Lisyawati Nurcahyani, Juniar Purba, Yusri Darmadi
  2. Gagasan dan Pemikiran Tokoh Dalam Negara Kesatuan Rebublik Indonesia dan Pembangunan di Kalimantan Selatan (1945 – 1970) oleh Juniar Purba, Dana Listiana, Yusri Darmadi
  3. Wacana Nasionalisme Dalam Surat Kabar Kalimantan Barat Pada Masa Pergerakan Nasional Oleh Dana Listiana, Lisyawati Nurcahyani dan Yusri Darmadi
  4. Kajian Nilai Budaya Dalam Kitab Kasyful Asraar oleh Lisyawati Nurcahyani dan Asnaini
  5. Pengetahuan dan Kearifan Lokal Pengelolaan Ekosistem Danau-Lindung di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Oleh Neni Puji Nur Rahmawati, Sisva Maryadi, Moch. Andri, WP
  6. Ritus Adat Dayak Ngaju Oleh M. Natsir, Poltak Johansen, Septi Dhanik Prastiwi
  7. Pengobatan Tradisional Suku Tidung di Tarakan Oleh Benedikta Juliatri Widi Wulandari, Neni Puji Nur Rahmawati, Sisva Maryadi
  8. Hukum Adat Dalam Menjaga Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Ngaju di Kutai Barat Kalimantan Timur Oleh Poltak Johansen, Benedikta Juliatri Widi Wulandari, Sisva Maryadi
Narasumber sedang memberikan masukan kepada tim penyanji

Dalam pelaksanaannya, masing-masing kelompok mempresentasikan proposalnya di  hadapan peserta dan narasumber yang ahli dibidangnya.  Banyak sekali pertanyaan dan masukan yang dilontarkan dari para peserta baik itu mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, kerangka pemikiran, daftar pustaka dan sebagainya.

Peserta sedang memberikan pertanyaan di tim penyaji sejarah

Sebagai penutup dari bedah proposal ini, Prof. Asvi Warman Adam,  salah seorang narasumber bidang sejarah dalam reviewnya mengatakan sebenarnya dalam suatu proposal yang ditulis belum ada kelihatan masalahnya, tetapi setelah dipresentasikan dan banyak sekali pertanyaan dan kritikan baru kelihatan masalah yang ada di dalam proposal tersebut. Menurutnya hasil dari kegiatan bedah proposal ini sangat positif  karena dengan adanya kritikan yang dilontarkan peserta, peneliti akan dapat melakukan perbaikan sehingga hasilnya bisa diterima oleh masyarakat. Dan tim naskah kuno harus mengganti naskah kajiannya sebab kitab Kasyful Asraar itu telah dilakukan transliterasinya di beberapa daerah,  tuturnya.