Potensi Budaya di Kabupaten Tangerang

You are currently viewing Potensi Budaya di Kabupaten Tangerang

Potensi Budaya di Kabupaten Tangerang

Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini bila tidak segera diantisipasi dapat mengakibatkan budaya yang selama ini diyakini sebagai pedoman hidup masyarakat bergeser ke arah kehidupan yang melepaskan diri dari akarnya, yaitu budaya asli sendiri.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpenduduk terdiri dari banyak suku yang tersebar di seluruh kawasan. Masing-masing suku mengembangkan kebudayaannya masing-masing. Kemajemukan masyarakat Indonesia ini bukan saja dibentuk karena keragaman etnisnya, melainkan juga perbedaannya dalam latar belakang sejarah, kebudayaan, agama dan sistem kepercayaan yang dianut, serta lingkungan geografisnya.
Dalam hal ini diperlukan adanya Penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya yang memuat berbagai informasi tentang karya budaya yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang tersebar di daerah-daerah dalam wilayah kerja BPNB Jawa Barat, salah satunya adalah Kabupaten Tangerang yang ada di Provinsi Banten. Kabupaten Tangerang termasuk wilayah yang memiliki banyak keragaman budaya. Permasalahannya adalah masih adakah nilai tradisi leluhur tersebut?
Dari hasil pendataan diperoleh informasi mengenai kekayaan budaya dan wisata yang ada. Adapun sisi kekayaan budaya yang dimaksud terbagi dalam beberapa unsur, yaitu sistem religi, sistem kemasyarakatan, sistem kekerabatan, sistem ekonomi, sistem peralatan hidup, sistem transportasi, perabotan rumah tangga, arsitektur, kesenian, upacara adat, pakaian adat, masakan tradisional, sistem pengetahuan lokal, sistem pengobatan tradisional, dan sebagainya. Sementara untuk potensi wisata dalam pendataan kali ini dikhususkan pada jenis wisata budaya.
Kesenian :
Barongsai, Cokek, Lenong, Patingtung, Jaipong, Degung, Calung, Pencak Silat, Angklung Gubrag, Reog, Wayang Golek, Debus, Rudat, Rampak Kendang, Topeng, Gambang Kromong, Qasidah, Marawis, Tari Cukin, Tanjidor, Bedug Lojor/ Ngadu Bedug,
Upacara Tradisional :
Upacara Perkawinan adat Sunda, Upacara Daur Hidup, Upacara Tradisional Masyarakat Cina Benteng.
Kuliner Tradisional :
ketan bintul, pindang bandeng, sayur besan, laksa, asinan tangerang, nasi sumsum, sate bebek, sayur asem, sayur lodeh, gereng asem, sayur nangka, semur jengkol, sambel goreng kentang, perkedel kentang, pepes tahu, pepes hayam, pepes ikan, gecom.
Cemilan:
Kue balok, kue cucur, kue dodol cina, kue jongjorong, kue cecuer, kue bakpao, sorabi, telur gabus, rangginang, kripik cau, otak-otak, kue pasung, kacang sangray, lapis pepe.
Pengobatan Tradisional :
Pengobatan Masuk Angin, Pengobatan Tekanan Darah Tinggi, Obat Sakit Demam, Obat Sakit Kepala, Obat Perut Kembung, Obat Panas Dalam, Obat Batuk, Obat Mimisan, Obat Sakit Maag, Obat Panas pada Anak, Obat Rematik, Obat Typus, Obat Pilek pada Anak, Obat Sakit Mata, Rambut Rontok, Batuk Berlendir, Batuk Seratus Hari, Jerawat, Bintik-Bintik Hitam Pada Wajah (Kokoloteun), Kolesterol, Keseleo, Cacar Air.
Wisata Budaya :
Klenteng Tjoe Soe Kong, Pantai Tanjung Kait, Tanjung Pasir, Pulo Cangkir, Taman Wisata Keramat Solear, Danau Biru Cisoka.
Permainan Tradisional :
Egrang, Gebug Bantal, Terompah Panjang, Lari Balok, Tarik Tambang, Hadang, Benteng, Dagongan, Gasing, Anjang-anjangan, Bebentengan, Beklen, Boy-boyan, Talawengkar, Cacaburange, Cingcipirit, Damdaman, Endog-endogan, Empet-empetan, Encrak, Engkle, Galah asin, Gatrik, Gugunungan, Hahayaman, Loncat Tali, Oray-orayan, Paciwit-ciwit Lutung, Perepet Jengkol.(Irvan)

Dikutip dari : Euis Thresnawaty dkk, “Potensi Budaya di Kabupaten Tangerang”, Laporan Pendataan, Bandung: BPNB Jabar, 2017.