Mapag Tamba, Upacara Menangkal Bala Padi

You are currently viewing Mapag Tamba, Upacara Menangkal Bala Padi

Mapag Tamba, Upacara Menangkal Bala Padi

Mapag Tamba, Upacara Menangkal Bala Padi

Oleh:
Ria Intani T.
(BPNB Jabar)

Desa Tugu berada di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Mayoritas penduduk Desa Tugu bergelut dengan sawah dan karenanya mereka mengembangkan upacara mapag tamba. Upacara dilaksanakan pada hari Jumat, saat usia padi menginjak 40-50 hari. Tujuan upacara untuk menolak bala yang dapat menghancurkan sumber mata pencaharian mereka. Bisa berupa serangan hama, serangan penyakit padi, sawah kebakaran, sawah kebanjiran, dan sebagainya. Demi mencegah terjadinya bala maka diberilah sawah mereka dengan tamba ‘obat’.

Mapag ‘menjemput’ dan tamba ‘obat’. Mapag tamba berarti menjemput atau mengambil obat. Tamba diambil dari sembilan sumber, yaitu dari:
– Mertasinga Cirebon Utara,
– air laut,
– air papagan,
– air sumur warak di Sukaurip Balongan Indramayu,
– sumur jaba (sumur yang berada di luar),
– air jambangan (air yang ditempatkan dalam jambangan),
– air pande (air untuk mencuci benda-benda yang dibuat tukang pande),
– air leri (air bekas mencuci beras) dan
– air Bengawan ‘Sungai’ Cimanuk.

Upacara mapag tamba terdiri atas tiga tahapan, yaitu:
– Menjemput/mengambil tamba,
– menyatukan tamba, dan
– mengucurkan tamba ke sawah.

Mengambil tamba, dilaksanakan hari Kamis. Waktunya pagi hingga siang hari. Petugas yang akan mengambil tamba diberangkatkan oleh kuwu dan kebayan dari balai desa dengan ditandai pemukulan bareng. Perlengkapan yang dibawa oleh pengambil tamba adalah wadah tamba, bisa berupa jerigen, botol, dan sebagainya.


(dari kiri) Menyatukan tamba dan Pemberangkatan
14 orang petugas (7 tim) pembawa tamba oleh kebayan
(Sumber Foto: Dok. BPNB Jabar)

Menyatukan tamba, dilaksanakan pada Kamis malam. Peralatannya di antaranya adalah: paso (ember bermulut lebar dan tanpa pegangan), gayung, bumbung (wadah tamba yang terbuat dari bambu) berjumlah 14 buah, dan klaras (daun pisang yang dikeringkan) sebagai tutup bumbung. Selain itu, adapula kelengkapan berupa sesaji. Rangkaian acara menyatukan tamba sebagai berikut:
– Menyatukan tamba dari sembilan sumber oleh kebayan.
– Sambutan Kuwu Tugu terkait dengan pelaksanaan mapag tamba.
– Tahlil dan doa bersama dipimpin oleh lebe.
Tamba diisikan ke dalam bumbung oleh kebayan.

Pengucuran tamba
Sumber Foto: Dok. BPNB Jabar

Mengucurkan tamba ke sawah, dilaksanakan hari Jumat. Kelengkapannya berupa binang dan bumbung yang sudah berisi tamba. Binang singkatan dari klambine wong lanang (pakaian laki-laki), yakni berupa baju koko dan celana kampret berwarna putih, ditambah penutup wajah berwarna putih pula. Rangkaian acara mengucurkan tamba sebagai berikut: (1) Pemberangkatan 14 orang petugas (7 tim) pembawa tamba oleh kebayan; (2)  Pengucuran tamba di wilayah tugas masing-masing; dan (3) Pergelaran wayang kulit sebagai penutup acara.