Buleleng – Sebagai upaya melestarikan keanekaragaman kebudayaan suku bangsa Indonesia khususnya yang berada dalam wilayah kerja, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja menyelenggarakan kegiatan Dialog Budaya Dengan Komunitas pada Selasa (13/6/2017) kemarin. Kegiatan tersebut menampilkan pementasan wayang wong yang dimainkan oleh beberapa orang seniman dari Sanggar Tejamukti Desa Tejakula.

Pementasan Wayang Wong Oleh Sanggar Tejamukti Desa Tejakula.

Wayang wong adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang. Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang kulit, akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang digunakan pada wayang kulit. Supaya bentuk muka mereka menyerupai wayang kulit (apabila dilihat dari samping), sering kali pemain wayang wong ini dirias dengan tambahan topeng, gambar atau lukisan pada bagian wajah.

Kegiatan dialog budaya dengan menampilkan wayang wong tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Putu Tastra Wijaya. Melibatkan sekitar seratus peserta, kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedong Kirtya Singaraja, Buleleng Bali. Adapun para peserta terdiri dari siswa/siswi SMA/SMK, mahasiswa, budayawan serta tokoh masyarakat. (WN)