Denpasar, Minggu (19/3/2017) – Usai pembukaan, kegiatan Rapat Koordinasi Teknis dan Sosialisasi Program Tahun 2017 dilanjutkan dengan paparan materi dari Guru Besar Undiversitas Pendidikan Ganesha, Prof. Nengah Bawa Atmadja. Nengah menyampaikan makalahnya yang berjudul “Pembangunan Kebudayaan Dari Pinggiran Guna Memperkuat Warisan Budaya Nirbenda”.
Manusia berhadapan dengan berbagai dualisme kultural yang memposisikan berbeda satu dengan lainnya. Satu sebagai pusat dan yang lain berada pada posisi pinggiran. Kondisi ini terkait dengan permainan kekuasaan dan modernisasi sehingga budaya yang dianggap usang dan/atau sesuatu yang dianggap lebih rendah menjadi terpinggirkan. Padahal bisa jadi budaya-budaya yang terpinggirkan memuat aspek-aspek budaya nirbenda yang bisa memperkaya warisan nirbenda bagi suatu masyarakat. Budaya nirbenda tersebut tidak terlihat secara kasat mata sehingga diperlukan kajian hermeneutika untuk memahaminya. Hasil kajian ini tidak saja diwariskan lewat teks, tetapi yang lebih penting adalah melembagakannya lewat pendidikan formal yang berlangsung lewat internalisasi, objectivasi dan eksternalisasi.
Berkenaan dengan itu maka diperlukan perangkat pembelajaran antara lain buku suplemen yang disusun lewat Research and Development (R&D) yang melibatkan berbagai pihak yang kompeten dalam bidangnya. Dengan cara buku suplemen yang di dalamnya memuat warisan budaya nirbenda yang didapatkan melalui kajian budaya-budaya yang terpinggirkan, tidak saja terwariskan secara kognitif, tetapi yang lebih penting adalah dapat merefleksikan dalam tindakan baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. (WN)

 

Sumber:
Atmadja, Nengah Bawa. 2017. Pembangunan Kebudayaan Guna Memperkuat Warisan Budaya Nirbenda. Makalah: Disajikan pada Rapat Koordinasi Teknis dan Sosialisasi Program Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali pada tanggal 19 Maret 2017 di Hotel Inna Sindhu Beach.