Pada kesempatan rapat rutin yang dilaksanakan di Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, Selasa (17/7) MLKI (Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia) Provinsi baru saja membentuk kepengurusan Puan Hayati. Puan Hayati merupakan organisasi penghayat kepercayaan yang beranggotakan para perempuan.

Dibentuknya Puan Hayati di Provinsi Bali merupakan langkah awal dari hasil terselenggaranya Rapat Nasional Perempuan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Usai diselenggarakannya Rapat Nasional tersebut, kemudian muncul semacam semangat untuk membentuk Puan Hayati di tingkat provinsi. Salah satunya adalah Bali.

Di Provinsi Bali sendiri, keberadaan Puan Penghayat digagas oleh salah seorang perempuan yang sangat aktif berkiprah menjadi anggota penghayat kepercayaan. Beliau adalah Ni Luh Ariani (anggota penghayat kepercayaan Kapribaden Provinsi Bali). Sebagai wakil Bali dalam Rapat Nasional Puan Hayati yang diselenggarakan di Surabaya beberapa waktu lalu, Ariani mengajak anggota penghayat lainnya untuk aktif mengeksiskan organisasi yang telah menaungi mereka selama ini. Ia juga mengajak para perempuan untuk bersuara dalam wadah yang telah disediakan tersebut. Ia merasa prihatin karena komunitas penghayat di Bali seperti sudah menurun semangatnya. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh pihak untuk tetap semangat dan pantang menyerah membangun kembali organisasi penghayat yang ada di Bali. (WN)