Lawatan Sejarah Daerah merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali. Sebagai salah satu metode pembelajaran bagi generasi muda, khususnya yang terkait dengan bidang kesejarahan kegiatan dilaksanakan dengan cara melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi bersejarah serta bertemu atau berdialog langsung dengan narasumber lapangan yang mengetahui atau terlibat langsung dalam peristiwa sejarah. Pada tahun 2019 ini, Lawatan Sejarah Daerah yang digawangi oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali dilaksanakan di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.

Kegiatan diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari siswa/siswi SMA/SMK/MA yang berasal dari SMAN 1 Amlapura, SMA PGRI 1 Amlapura, SMAN 2 Amlapura, SMAN 1 Sumbawa Besar, SMKN 1 Sumbawa Besar, SMAN 2 Sumbawa Besar, SMAN 1 Taliwang, SMA Kristen Mercusuar serta SMAN 3 Kupang. Masing-masing sekolah di dampingi oleh satu orang guru pendamping.

Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, I Made Dharma Suteja,S.S.,M.Si. Dalam sambutannya Dharma Suteja menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemda Karangasem, khususnya Dinas Kebudayaan Kabupaten Karangasem yang telah membantu sehingga kegiatan dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar. Kepala Balai juga berpesan kepada para peserta agar mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menambah pengalaman, teman dan bertukar pikiran antar sesama peserta, karena tidak semua siswa mendapat kesempatan yang sama.

Selain Kepala Balai, sambutan juga diberikan oleh Drs. I Putu Arnama, S.Ag.,M.Si (Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Karangasem). Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sangat tepat memilih Kabupaten Karangasem sebagai lokasi kegiatan Lawatan Sejarah Daerah Bali. Di Karangasem terdapat banyak lokasi-lokasi bersejarah dari zaman kerajaan sampai dengan masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Seperti Desa Tanah Aron, Puri Agung Karangasem, Taman Ujung atau Soekasada, Taman Tirta Gangga dan lain sebagainya. Selain itu Karangasem memiliki sejarah yang panjang. Dimulai dari masa Kerajaan Gelgel di Klungkung sampai terbentuknya kerajaan di Karangasem. “Saya berharap bahwa adik-adik ini bisa mendapat pelajaran dan pengalaman menganai sejarah-sejarah yang ada dan pernah terjadi di Karangasem” begitu pungkasnya.

Selain memberikan sambutan, Kepala Dinas Kebudayaan Karangasem juga turut serta membuka kegiatan Lawatan Sejarah Daerah Bali ini. Kegiatan yang mengangkat tema “Generasi Penerus Merajut Simpul-Simpul Keindonesiaan” berlangsung dari tanggal 14 hingga 16 April 2019 di Hotel Puri Bagus Candidasa. (WN)