Kriot Kringe merupakan salah satu warisan budaya berupa tenun ikat yang berasal dari Kabupaten Flores Timur. Tenun ikat telah menjadi bagian erat bagi kehidupan Masyarakat Flores Timur khususnya kaum perempuan. Dengan keragaman klan maupun suku, setiap tenun mewakili tradisi, adat dan budaya dari masing-masing klan maupun suku tersebut. Hal ini dapat dilihat melalui keragaman motif dan teknik pembuatan antara klan (suku) dengan klan lainnya.

Untuk etnis Lamalohot sebagai etnis yang dominan berada di Flores Timur, terdapat motif-motif yang dipakai oleh klan tertentu. Tenun ikat pada akhirnya bukanlah semata sebuah kain, namun juga menjadi simbol status kekayaan, kekuasaan dan martabat. Oleh sebab itu berbagai motif tenun ikat diciptakan begitu unik, khusus dan syarat lambang. Dalam setiap lembar tenun ikat, motif menjadi tidak hanya sekedar gambar dan hiasan. Motif memiliki makna dan fungsi yang sangat dalam dan menjadi pengejawantahan dari sebuah lambang etnis yang dikaitkan dengan siklus kehidupan.

Motif-motif tenun ikat pada akhirnya menjadi identitas kuat dari masyarakat tertentu. Sekilas tampak sama, namun bagi masyarakat Flores Timur sangat mudah membedakannya. Termasuk salah satunya adalah Kriot Kringe. Lalu bagaimana ciri khas dari Kriot Kringe? Dapat dilihat secara langsung tayangan berikut ini: klik disini. Selain telah ditayangkan melalui kanal youtube Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Bali, Kriot Kringe juga telah ditayangkan melalui kanal youtube Budayasaya. (WN)