Menghadapi masa darurat pandemi Covid-19, Balai Pelestarian Nilai memiliki program yang ditayangkan secara live streaming di kanal youtube. Disamping itu, program-program tersebut dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2020.

Salah satu program daring yang sudah dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali yaitu Merawat Lontar Bersama Bapak I Nengah Suarya. Bapak I Nengah Suarya merupakan pengelola Museum Pustaka Lontar yang terletak di Desa Adat Dukuh Penaban Kabupaten Karangasem. Program daring tersebut telah ditayangkan secara langsung di kanal youtube BPNB Bali pada Senin (4/5/20) lalu. Bagi masyarakat luas yang belum sempat menonton langsung, siaran tersebut masih dapat diakses di kanal youtube BPNB Bali.

Lontar seperti kita ketahui merupakan naskah kuno atau manuskrip yang ditulis di atas daun lontar yang tulisannya menggunakan aksara Bali, bahasa Jawa kuno atau bahasa Bali. Keberadaan lontar-lontar di Bali hingga saat ini masih cukup banyak. Bahkan tidak jarang lontar dijadikan sebuah benda yang disakralkan oleh pemiliknya. Meski demikian masih banyak warga masyarakat yang mensakralkan lontar namun tidak mengetahui isi dari lontar dan tidak mengetahui cara yang baik untuk merawatnya.

Pada dasarnya merawat lontar itu penting karena saat ini banyak ditemukan lontar-lontar yang kondisinya sangat memprihatinkan akibat kurangnya perawatan, pemeliharaan bahkan penyimpanannya kurang baik. Sehingga lontar tersebut tidak bisa dibaca kembali. Bahkan bisa menjadi rusak atau lapuk.

Menurut Bapak I Nengah Suarya, berdasarkan yang sering ia lakukan di Museum Pustaka Lontar, merawat lontar bukanlah hal yang terlalu sulit karena alat-alat yang digunakan sangat mudah didapatkan. Adapun alat-alat tersebut diantaranya yaitu koran untuk alas, masker untuk mengatasi debu-debu halus yang dapat menganggu sistem pernafasan, sarung tangan, kuas sebagai media yang digunakan untuk menyapu permukaan lontar, cairan alkohol 95% atau minyak sereh, gelas kecil sebagai tempat cairan, lap dari kain, kemiri, benang untuk mengganti tali lontar yang sudah usang, uang kepeng, gunting dan kertas label. Lalu bagaimana langkah-langkah merawat lontar itu sendiri? Selengkapnya dapat disaksikan melalui link youtube berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=V6wu_1tFgVM. Selamat mencoba sahabat budaya. (WN)