Tarian ini merupakan salah satu tarian persembahan pada masyarakat Suku Singkil. Tari ini biasa dipertunjukkan pada acara pernikahan sebagai rangkaian prosesi dalam mengantar ( mengarak) mempelai pria. Jumlah penari haruslah genap karena beberapa gerak tari dilakukan secara berpasangan. Tarian ini pun menjadi simbolisasi gerakan melindungi raja (dalam hal ini mempelai pria atau marapulai dalam acara pernikahan).
Dalam gerakan tarian ini, khususnya pada upacara pernikahan, kita dapat melihat 2 hingga 4 orang penari melingkari mempelai pria dan menari berputar-putar lingkaran dalam dengan menggunakan langkah yang serupa dengan langkah silat. Kemudian, 4 orang penari lain menari melingkar di lingkaran luar. Kemudian, dalam rentak tertentu, seluruh penari di lingkaran dalam melakukan gerakan tari berpasangan dengan penari di lingkaran luar.
Tari Dampeng biasanya ditarikan oleh 10 hingga 12 orang dan minimal 8 orang dengan seorang pengkhulu khonde (penyanyi) dan pemain musik. Seluruh penari, penyanyi dan pemain musik harus laki-laki, tidak boleh wanita. Gerakannya miring gerakan silat dengan pertama kali memberikan salam penghormatan kepada tamu. Kemudian penari melirik dan berpitar menghadap ke luar dan mengehentakkan kaki diikuti langkah sesuai alunan lirik yang dinyanyikan. Lama tarian biasanya sampai menghabiskan 2 atau 3 lirik syair tergantung kondisi dan keadaan.
Dalam masyarakat Suku Singkil, Tari Dampeng merupakan tarian yang tidak pernah terpisahkan dengan setiap upacara adat seperti adat perkawinan, Sunat Rasul serta menyambut tamu kehormatan. Dalam upacara adat perkawinan atau Sunat rasul, Tari Dampeng biasanya dimainkan pada dini hari tepatnya sebelum Shalat subuh. Tarian ini dimainkan untuk menghibur pengatin yang baru bangun selain untuk menghibur para ahli famili yang sedang sibuk memasak untuk acara adat pada siang harinya. Selanjutnya, Tari Dampeng juga dimainkan pada siang hari saat menyambut rombongan pengantin pria di rumah pengantin wanita (pengakhak). Setibanya rombongan pria di depan rumah pengantin wanita, para penari bersama-sama menari sambil mengitari mempelai pria. Tujuan dilingkarinya pengantin pria adalah untuk menjaga keamanan supaya tidak diganggu oleh orang yang tidak senang hati kepada sang mempelai pria. Seorang pengkhulu khonde (penyanyi) akan menyanyikan syair atau pantun-pantun nasihat.
Nurmila Khaira