Banda Aceh-Kamis, 13 Desember 2018, bertempat di Aula BPNB Aceh di Jl. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17 Kota Banda Aceh, Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh) telah menggelar Seminar Hasil Penelitian. Sebanyak 10 penelitian yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2018 ini telah diseminarkan selama dua hari berturut-turut, sejak Kamis 13 Desember sampai dengan Jumat 14 Desember 2018.

Ke-10 penelitian ini terdiri dari enam penelitian pada bidang kebudayaan dan empat penelitian bidang sejarah di dua provinsi yang merupakan wilayah kerja BPNB Aceh, yakni Aceh dan Sumatera Utara. Adapun judul ke-10 penelitian tersebut adalah: Air Mata Darah, Biografi A. Gani Mutyara; Profil Aneuk Meudagang, Dulu dan Sekarang; Potret Sosial Budaya Masyarakat di Desa-desa Tua Nias Selatan; Samadiyah Dalam Studi Etnografi di Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan; Relasi Islam-Kristen di Dolok Sanggul; Sumang dan kemali, Kearifan Lokal Masyarakat Gayo di Aceh Tengah; Perempuan Dalam Budaya Aceh; Nandong, Tradisi Lisan Simelue; Silat Melayu Dalam Budaya Masyarakat Deli Serdang; dan Profil Etnik di Sumatera Utara.

Suasana Seminar Hasil Penelitian 2018.
Suasana di Aula BPNB Aceh saat berjalannya Seminar Hasil Penelitian 2018. Narasumber yang berasal dari akademisi, budayawan, dan sejarawan, serta diikuti juga oleh para ASN pada bidang kebudayaan dan para mahasiswa.

Masing-masing penelitian dikerjakan oleh tim yang terdiri dari lima orang peneliti yang berasal dari tenaga fungsional peneliti pada BPNB Aceh dan para peneliti yang berasal dari beberapa universitas yang ada di Aceh dan Sumatera Utara, seperti UIN Ar-raniry, Unuversitas Malikussaleh, dan Universitas Sumatera Utara (USU). Jalinan kerja sama ini amat penting bagi para peneliti dan institusi BPNB Aceh. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, bahwa ilmu pengetahuan telah mengalami perkembangan pesat, begitu juga halnya dengan metodologi pada dunia penelitian, maka BPNB Aceh menyadari perlunya meningkatkan kemampuan para penelitinya melalui kerja sama dengan universitas-universitas yang juga konsern pada penelitian bidang kebudayaan dan sejarah, ada proses pertukaran informasi dan metodologi yang akan semakin mengasah kemampuan dan pengetahuan para peneliti BPNB Aceh. Aspek kompetensi para peneliti merupakan salah satu dari sekian hal yang amat diperhatikan oleh Irini Dewi Wanti selaku Kepala BPNB Aceh.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Seminar Hasil Penelitian kali ini juga menhadirkan para narasumber yang berasal dari akademisi, budayawan dan sejarawan yang memberikan kritikan, masukan, serta sumbang saran demi menyempurnakan ke-10 hasil penelitian BPNB Aceh tersebut. Selain para narasumber, seminar ini juga diikuti oleh para peserta yang berasal dari kalangan ASN pada bidang kebudayaan, budayawan, sejarawan, dan para mahasiswa yang juga tidak mau ketinggalan dalam memberikan masukan dan sumbang saran kepada masing-masing tim peneliti.

Artikel: Miftah Nasution

Foto: Faiz Basyamfar