Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) dan Internalisasi Nilai Kebangsaan (Inti Bangsa) tahun 2018 telah berakhir dan ditutup secara resmi pada hari Senin, 30 April 2018, bertempat di Pelabuhan Container Terminal 3 (CT3) Kota Sabang. Seluruh peserta Lasenas dan Inti Bangsa yang berjumlah hampir 300-an orang berkumpul tepat di hadapan pentas yang telah disediakan oleh panitia, lengkap dengan pakaian adatnya masing-masing sebagaimana juga pada saat pembukaan kegiatan Lasenas dan Inti Bangsa 2018 beberapa hari sebelumnya di Anjong Mon Mata. Para siswa/i terlihat bergembira karena akan berkesempatan untuk menampilkan pertunjukan seni khas daerah masing-masing, walau pada akhirnya tidak semua peserta dapat mempertunjukkan kebolehan dan keseniannya masing-masing karena keterbatasan waktu yang ada.

Finalis Lasenas 2018 perwakilan BPNB Aceh.
Asyila siswi SMAN 1 Medan dan Akbar siswa SMAN WIra Bangsa Meulaboh yang masuk 10 besar dan merupakan dua orang finalis perwakilan dari BPNB Aceh.

Pada pertengahan acara penutupan, panitia Lasenas 2018 mengumumkan 10 finalis peserta dengan karya tulis terbaik dari 104 karya tulisan yang telah masuk ke meja panitia. Dua di antaranya adalah siswa/i perwakilan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh) yang pada pertengahan bulan Maret 2018 lalu telah mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) di Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Jaya yang dilaksanakan oleh BPNB Aceh. Akbar yang berasal dari SMAN Wira Bangsa Meulaboh dan Asyila dari SMAN 1 Medan. Walau belum bisa meraih posisi enam besar, akan tetapi kita patut berbangga dengan kedua siswa/i perwakilan dari BPNB Aceh ini karena mereka bisa menunjukkan kemampuan mereka dihadapan 104 peserta lainnya yang berasal dari seluruh Indonesia, dan mereka juga telah menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang ramah dan supel.

Peserta terbaik I Lasenas 2018.
Siswa perwakilan dari BPNB Yogyakarta sebagai peserta Lasenas 2018 terbaik I.

Tampil sebagai juara pertama, kedua, dan ketiga adalah siswa/i peserta yang berasal dari perwakilan BPNB Yogyakarta. Kelihatannya posisi pertama ini susah bergeser dari Yogyakarta, paling tidak selama tiga tahun belakangan secara berturut-turut peserta Lasenas dari Yogyakarta selalu tampil sebagai juara pertama, tahun 2016, tahun 2017, dan juga pada tahun 2018 ini.

Jika di tahun 2019 nantinya Lasenas masih tetap berjalan, semoga posisi bertahan Yogyakarta selama ini bisa tergeser dengan cara elegan oleh peserta perwakilan dari BPNB Aceh.

🙂