Banda Aceh-Sabtu (01/6), Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh) telah melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2019. Menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) yang mewajibkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 01 Juni 2019.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Kementerian PAN-RB, Mudzakir, bahwa setiap ASN wajib mengikuti pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut, bagi siapa saja ASN yang tidak melaksanakan kewajiban ini maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 53 Tahun 2010 tentang disiplin ASN.
Bagi ASN yang telah terlanjur mengajukan cuti tahunan dalam rangka mudik lebaran, maka ASN tersebut tetap diwajibkan untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila pada instansi pemerintah mana saja di tempat ASN melaksanakan cuti tahunan. Sebagai bahan laporan, ASN tersebut wajib mengirimkan foto saat mengikuti upacara kepada pimpinan langsung masing-masing ASN.
Untuk BPNB Aceh, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, berjalan lancar. Diikuti oleh 45 peserta yang merupakan ASN pada BPNB Aceh dan Paduan Suara SMAN 4 Banda Aceh. Empat (4) orang pegawai BPNB Aceh yang telah mengajukan cuti tahunan juga telah mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di daerah tempat cuti masing-masing. Hal ini dibuktikan dari foto yang telah dilaporkan kepada Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, SS., MSP.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan di Halaman Parkir Kompleks Perkantoran BPNB Aceh untuk tahun ini berjalan hikmad dan sangat spesial, karena yang tampil sebagai Pembina Upacara kali ini adalah Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Drs. Reza Fahlevi, M.Si. Beliau merupakan mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Aceh yang dahulu aktif menjalin kerja sama dengan BPNB Aceh dalam memajukan kebudayaan di Aceh.
Sebagaimana amanat Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasil (BPIP) yang dibacakan oleh pembina upacara, Indonesia yang majemuk harus bisa bersatu dalam bingkai kebinekaan, Bhinneka Tunggal Ika, seluruh elemen bangsa harus bisa mempekuat ikatan persatuan tersebut. Tidak ada lagi kata Saya Indonesia dan Saya Pancasila, yang ada adalah KITA INDONESIA KITA PANCASILA!
Miftah Nasution