Banda Aceh-Selasa, 22 November 2016, untuk yang kedua kalinya di tahun ini Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh sukses menyelenggarakan pagelaran kesenian, setelah sebelumnya juga telah sukses menyelenggarakan pagelaran kesenian multietnik di Kota Medan pada bulan Oktober 2016 yang lalu. Pada pagelaran kali ini Balai Pelestarian Nilai Budaya Aeh bekerja sama dengan Direktorat Kesenian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pagelaran ini merupakan rangkaian akhir dari program Revitalisasi Kesenian Yang Hampir Punah yang telah bergulir selama kurang lebih satu tahun. Rangkaian program revitalisasi ini telah melalui beberapa tahapan yakni survei, rapat koordinasi, fgd, penelitian dan penulisan, pelatihan, sarasehan, monitoring, tot, dan ditutup dengan dilaksanakannya pagelaran empat kesenian Aceh yang hampir punah di Gedung Pertunjukan Taman Budaya Kota Banda Aceh.
Adapun keempat kesenian yang hampir punah tersebut adalah Tari Lawuet, Tari Sining, Landoq Sampot, dan Rapai Geurimpheng. Pagelaran ini sukses dan berjalan dengan baik, antusias dari masyarakat terlihat hingga selesainya acara pagelaran pada pukul 24.00 WIB, 495 pasang mata para tamu undangan dan para hadirin menjadi saksi direvitalisasinya empat kesenian milik Aceh yang telah dan hampir punah tersebut.
Berikut adalah poto keempat kesenian yang telah direvitalisasi tersebut: