OBL 2015: Membangun Pelestarian Budaya Melayu melalui Sejarah-Budaya Lokal

0
1364
Peserta OBL saat bertemu muka dengan narasumber

  Serdang Bedagai, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh melaksanakan kegiatan “Orientasi Budaya Lokal Di Kalangan Mahasiswa Tahun 2015” di Kabupaten Serdang  Bedagai Provinsi Sumatera Utara selama 4 hari pada tanggal 9-12 Juni 2015. Kegiatan Orientasi Budaya Lokal Di Kalangan Mahasiswa Tahun 2015 ini mengusung tema “ Penguatan dan Pelestarian Peradaban Melayu Serdang melalui Pengembangan dan Pemanfaatan Sejarah-Budaya Lokal”.

  Orientasi Budaya Lokal Di Kalangan Mahasiswa ini dimaksudkan agar membuka wawasan dan menanamkan pemahaman kepada mahasiswa tentang budaya masyarakat agraris dan pesisir dan juga mengidentifikasi berbagai masalah tentang isu sosial yang berkembang  di masyarakat tersebut, serta mengobservasi kehidupan mereka secara lebih dekat. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wujud nyata kepedulian BPNB Banda Aceh terhadap isu dan permasalahan budaya lokal dalam sosial masyarakat pesisir, memberikan rekomendasi terhadap berbagai kebijakan dalam pembangunan daerah, dan meningkatkan kepekaan sosial generasi muda yang terhadap kebudayaan yang dimilikinya.

Kegiatan Orientasi Budaya Lokal Di Kalangan Mahasiswa tahun 2015 ini diikuti oleh 40 orang peserta dari 16 Universitas di Provinsi Sumatera Utara yang dipilih oleh pihak fakultas masing-masing Universitas sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Peserta saat mengunjungi Bendang, Sistem Pengairan Masyarakat Melayu Serdang Bedagai

Adapun rangkaian kegiatan yang terdapat dalam Kegiatan Orientasi Budaya Lokal di Kalangan Mahasiswa ini berupa Diskusi Ilmiah antara peserta dan dan narasumber yaitu; Bapak Henri Suharto( Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga Kab. Serdang Bedagai), H. Wan Adham Nuh (Budayawan), Tengku Myrha Rozanna Sinar (Akademisi &keturunan Kesultanan Negeri Serdang). Adapun kegiatan lainnya yaitu Outbound dimana para peserta dipandu  oleh instruktur lapangan menuju objek yang telah ditentukan  yaitu; Hutan mangrove, Bendang dan situs Istana Kesultanan Negeri Serdang serta mengenal tari Serampang Duabelas dari keluarga Santi, Pencipta tari tersebut.

Kepala BPNB Banda Aceh, Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP. mengharapkan agar kegiatan ini mampu membuka wawasan dan pemahaman kepada mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan dimensi budaya masyarakat agraris dan pesisir. Selain itu, mereka diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai aktivitas budaya yang berkembang dalam masyarakat setempat, juga mampu mengobservasi kehidupan masyarakat yang memiliki kedua karakter masyarakat pesisir dan agraris secara lebih dekat .

Peserta Saat mengunjungi Hutan Mangrove
Peserta Saat mengunjungi Hutan Mangrove

            Hingga akhir kegiatan, peserta diminta untuk menghasilkan karya Tulis Ilmiah yang dapat dipresentasikan dan didiskusikan. Menariknya, perbedaan perspektif dalam observasi menunjukkan bahwa generasi muda kita ternyata telah memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan budaya menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini di tunjukkan melalui rekomendasi-rekomendasi dengan ide kreatif berbasis budaya lokal yang sangat menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian budaya di masa depan.