Catatan Kesepuluh: Kopi, Komoditi Unggulan Masyarakat Gayo
Aceh merupakan suatau wilayah dengan kandungan sumber daya alam yang melimpah. Potensi sumber daya alam ini menjadikan Aceh tersohor hingga ke manca negara, salah satunya adalah kopi. Merupakan salah satu komoditi ekspor yang menjadi tren di dalam negeri. Aceh yang juga dijuliki dengan daerah 1001 warung kopi.
Berbicara mengenai kopi memang tak akan ada habisnya. Kopi yang telah melatari sejarah peradaban manusia sejak sekitar 3000 tahun yang lalu, tepatnya pada saat pertama kali ditemukan tahun 1000 SM di Etiopia, Benua Afrika. Saat ini kopi mudah ditemukan di mana saja, setiap negara pasti mengonsumsi kopi. Ngopi, sebuah kata yang berarti meminum kopi, bagi sebagian penikmatnya sudah menjadi sebuah rutinitas wajib dikehidupan sehari-hari dan juga sebagai rutinitas pengisi waktu luang.
Takengon yang merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, terletak di Dataran Tinggi Gayo, merupakan salah satu wilayah penghasil kopi terbaik di Aceh, bahkan se Indonesia. Bagi orang Gayo kopi merupakan salah satu minuman favorit, yang akan hadir menemani waktu senggang dan waktu berkumpul baik di pagi hari maupun sore hari. Kebiasaan masyarakat Gayo ini juga dipengaruhi oleh suhu udara di Dataran Tinggi Gayo yang sangat dingin. Minuman kopi dijadikan sebagai penghangat tubuh dipagi hari dan sebagai penambah stamina disore hari setelah lelah seharian bekerja di ladang.
Berladang merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Gayo, dan kopi adalah komoditi utama yang ditanam di ladang-ladang tersebut. Saat berkunjung atau sekedar melintasi Takengon maka kita akan banyak menjumpai kebun-kebun kopi yang luas di sepanjang pinggir jalan sebelum, saat, dan bahkan setelah melewati Takengon. Sesekali kita juga akan berpapasan dengan perempuan-perempuan Gayo berpipi merah sedang memetik biji-biji kopi yang juga telah memerah.
Selama mengikuti kegiatan Kemah Kerja Budaya 2018 (KKB 2018), kami berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik produsen kopi di Takengon, Koperasi Babburayan. Di sana kami mendapatkan banyak informasi tentang kopi Gayo. Ternyata kenikmatan secangkir kopi ditentukan oleh banyak hal, mulai dari pemilihan biji kopi berkualitas hingga pada tata cara pengolahan dan penyajiannya.
Untuk menghasilkan kopi dengan citarasa terbaik haruslah melalui beberapa tahapan. Mulai dari pemetikan biji kopi yang telah matang atau berwarna mearah tua, kupas kulit, penjemuran, kemudian biji kopi disortir berdasarkan ukuran, warna, serta rasa, kemudian dijemur kembali. Selanjutnya kopi akan disangrai dengan menggunakan mesin yang biasa disebut dengan roasting. Setelah itu kopi digiling menjadi bubuk dan di pisahkan sesuai jenisnya yang kemudian menjadi 12 jenis kopi.
*Catatan Kesepuluh Oleh: Desi Ulvia, Devi Juliani, Andi Saputra, Nurhasanah Purba, dan Muhammad Farhan.
*Foto: Koleksi BPNB Aceh