Sinkronisasi dan Konsolidasi
Takengon, Sinkronisasi dan Konsolidasi Kegiatan Pelestarian Nilai Budaya Aceh dan Sumatera Utara adalah satu program kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh) di awal tahun dengan instansi pemangku kepantingan pada bidang pendidikan dan kebudayaan di dua wilayah kerja BPNB Aceh, Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan sinkronisasi dan konsolidasi ini juga diikuti oleh para Kepala Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (UPT Kemdikbud) di Aceh dan Sumatera Utara, para komunitas dan pelaku budaya, serta para mitra bestari BPNB Aceh.
Kegiatan sinkronisasi dan konsolidasi ini berlangsung selama empat hari, terhitung sejak tanggal 19 s/d 22 Maret 2018 yang lalu, bertempat di Hotel Bayu Hill Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Kegiatan dengan tema Kebudayaan Sebagai Pilar Terdepan Pembangunan Karakter Bangsa ini dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Tengah, H. Firdaus S.KM. Dalam arahannya beliau mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada BPNB Aceh atas dipilihnya Aceh Tengah sebagai tuan rumah dilaksanakannya kegiatan ini.
Menurut beliau, zaman yang mengedepankan rasionalitas seperti sekarang ini sangat diperlukan sentuhan-sentuhan budaya sebagai penyeimbang bagi perkembangan intelektual seseorang. Sebagai kaum intelektual yang beragama, kecerdasan dan kehalusan budi hanya dapat diperoleh melalui pendidikan, agama, dan pengalaman-pengalaman budaya. Khasanah nilai-nilai kebudayaan yang kita miliki adalah berbagai kearifan yang pernah membantu masyarakat mengatasi berbagai persoalan moral dan budi pekerti. Oleh karena itu, kita seharusnya menjadikan akar budaya sebagai antena untuk menyerap lalu lintas nilai dari percaturan interaksi global dan bagi perbaikan moral dan budi pekerti anak bangsa.
Untuk itu perlu adanya suatu kerjasama yang baik pada bidang kebudayaan dalam upaya membangun karakter bangsa. Tahun 2018 merupakan waktu yang tepat untuk menentukan arah pembangunan kebudayaan ke depan, hal ini sesuai dengan semangat Nawacita, program presiden yang menjadi bagian dari dasar dan acuan dalam pelaksanaan program pembangunan karakter bangsa. Untuk itu, diperlukan inisiatif serta pikiran-pikiran cerdas dari pengambil kebijakan agar dapat mengkombinasikan antara Rencana Strategis (Renstra), Nawacita, dan RPJM sehingga menghasilkan program yang konstruktif dan aplikatif dalam pembangunan karakter bangsa, tambah beliau.
Maksud dan Tujuan
Maksud diadakannya kegiatan Sinkronisasi dan Konsolidasi Kegiatan Pelestarian Nilai Budaya Aceh dan Sumatera Utara ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pembangunan karakter bangsa berbasiskan budaya dan untuk menjalin kerja sama antara BPNB Aceh dengan seluruh pemangku kepantingan di bidang pendidikan dan kebudayaan serta para komunitas dan pelaku budaya di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, demi mewujudkan pembangunan karakter yang berbasis budaya tersebut.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melahirkan program-program kebudayaan strategis yang berkontribusi pada pembangunan karakter; mewujudkan kerjasama kebudayaan yang terpadu; membuka peluang sinergitas antar lembaga dalam bidang kebudayaan; dan untuk menghindari terjadinya overlapping program kebudayaan pada masing-masing lembaga demi terwujudnya efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan program-program terkait kebudayaan.
Kalau bisa dikerjakan secara bersama-sama, kenapa tidak?
🙂