Sahabat budaya,
Pada tanggal 13 s/d 16 April 2016 yang lalu, kita telah melaksanakan kegiatan Jejak Tradisi Daerah (Jetrada) di Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan Jetrada 2016 yang bertema “Menapaki Jejak Tradisi, Membentuk Generasi Emas” ini diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari 40 orang siswa-siswi tingkat SMA dari Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, serta 10 orang guru pendamping yang juga berasal dari kedua provinsi tersebut.
Pada rangkaian kegiatan ini selama tiga hari para peserta mengunjungi empat desa yang ada di Kabupaten Aceh Besar. Keempat desa tersebut adalah Desa Meunasah Keudee, Desa Baet, Desa Lubok Sukon, dan Desa Empetrieng.
Di Desa Meunasah Keudee para peserta melihat dan merasakan langsung aktivitas para nelayan pada pagi hari. Di sini mereka belajar segala hal tentang kehidupan para nelayan melalui pengamatan dan bertanya langsung kepada para nelayan yang baru selesai melaut. Di desa ini para peserta juga melihat serta belajar tentang tata cara pengolahan ikan asin langsung dari para pengrajin ikan asin. Jika selama ini para peserta hanya dapat menikmati lezatnya hidangan ikan asin di rumah, kali ini mereka bisa melihat bagaimana cara mengolah ikan tersebut dan sekaligus bisa melihat kehidupan para pengrajin ikan asin ini secara langsung.
Di Desa Baet para peserta melihat dan belajar tentang tata cara membuat sebilah rencong. Sekedar informasi buat sobat budaya, Desa Baet ini adalah sentra pembuatan senjata khas Aceh, RENCONG. Jauh sebelum Indonesia merdeka, konon katanya desa ini sudah menjadi sentra pembuatan Rencong. Maka tak heran sobat budaya, di desa ini semua laki-laki dewasa bisa membuat Rencong, baik yang souvenir maupun yang berfungsi sebagai senjata. Dan sobat budaya, Rencong ini telah tercatat sebagai Warisan Budaya Nasional (Warbudnas) loh.
Saat berkunjung di Desa Lubok Sukon para peserta bisa merasakan bagaimana cara memasak Kuah Beulangong, masakan khas dari Aceh yang rasanya….. hmmm… maknyus…, dan tentunya para peserta tidak hanya ikut memasak, akan tetapi mereka juga turut mencicipi masakan khas Aceh ini loh…..
Selain itu para peserta juga diajak berkeliling desa, melihat bangunan dan struktur bangunan rumah-rumah yang ada di desa ini. Mayoritas rumah di desa ini masih seperti Rumoh Aceh dahulu loh sobat budaya, dan inilah salah satu faktor yang menjadikan desa ini masuk ke dalam program Revitalisasi Desa Adat dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nah….. pada saat kunjungan di Desa Empetrieng para peserta belajar dan melihat proses pembuatan kue tradisional, salah satunya adalah Meusekat. Meusekat ini adalah sejenis dodol yang memiliki fungsi khusus loh sobat budaya. Meusekat ini biasa dijadikan sebagai hantaran pada saat menikah, dan desa ini merupakan salah satu sentra pembuatan Meusekat ini sobat budaya.
Seluruh peserta sangat menikmati rangkaian kegiatan Jetrada ini, karena kata sebagian mereka ini bisa menambah pengalaman yang sangat berarti bagi mereka, terutama para peserta yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Mereka sangat senang bisa belajar dan mempelajari tradisi-tradisi yang ada di Provinsi Aceh. Persepsi mereka yang selama ini negatif dikarenakan desas-desus yang mereka dengar di luar sana ternyata salah sobat budaya, mereka mengaku ternyata Aceh itu indah, enak, enjoy, aman, nyaman, berkesan dan tak terlupakan. Paling tidak itulah yang terucap dari para peserta yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara.
So….. sobat budaya… jangan pernah berhenti melangkah, belajar, dan mengenal berbagai macam budaya dan kebudayaan yang kita miliki, yang jumlahnya ribuan.
Sobat budaya…..
Sampai jumpa lagi pada Jejak Tradisi Daerah tahun depan…..