Festival Permainan Anak Tradisional

Minggu, 26 November 2017, Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud., bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh kembali menggelar Festival Permainan Tradisional Anak (FPTA). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan BPNB Aceh yang rutin dilaksanakan di Kota Banda Aceh, tepatnya di Lapangan Blang Padang (eks. Lapangan Gajah). Kegiatan ini dikhususkan bagi para pelajar usia sekolah dasar (SD/Madrasah Ibtidaiyah) se-Kota Banda Aceh. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk kembali menghidupkan serta melestarikan permainan tradisional yang sudah mulai jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang, juga untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap permainan tradisional tersebut seperti kerja sama tim/kelompok, nilai-nilai sportivitas, menghargai sesama, kedisiplinan, kebersamaan, dan sebagainya.

Hadang putra.
Cabang permainan hadang grup putra.

Kegiatan FPTA 2017 dengan tema Menggali Kearifan Melalui Permainan ini dibuka langsung oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, pada pukul 09.00 WIB setelah melalui serangkaian acara seremonial. Beliau membuka acara ini secara simbolik dengan pelepasan bendera start pada cabang permainan tarek talo (tarik tambang) putra.

Festival Permainan Tradisional Anak 2017 dibuka oleh Walikota Banda Aceh, bapak Aminullah Usman.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman (baju kuning), didampingi oleh Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, SS. M.SP. (ketiga dari kanan), saat pelepasan bendera start pada cabang permainan tarek talo (tarik tambang) dan menandai dibukanya Festival Permainan Tradisional Anak tahun 2017.

Cabang Permainan Tradisional Anak

Adapun cabang permainan tradisional yang diperlombakan pada FPTA tahun ini adalah: geunteut (engrang) putra-putri; teurumpah panyang (terompah panjang) putra-putri; galah (hadang) putra-putri; tarek talo (tarik tambang) putra-putri; dan ingkhe (engklek) putra-putri. Sebanyak 918 siswa/i yang berasal dari 18 Gugus Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah akan berlomba untuk menjadi yang terbaik pada setiap cabang permainan tradisional yang diperlombakan tersebut. Selama perlombaan berlangsung para siswa akan didampingi oleh 72 guru pendamping yang berasal dari 18 gugus. Masing-masing gugus mengirimkan 51 orang siswa/i dan empat orang guru pendamping. Jalannya perlombaan akan diawasi dan dinilai oleh 12 orang juri yang diketuai oleh Drs. Suherman (Disbudpar. Provinsi Aceh).

Keterangan pers dari Kepala BPNB Aceh.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh), Irini Dewi Wanti, SS. M.SP., saat melakukan keterangan pers Festival Permainan Tradisional Anak 2017 kepada awak media.

Kegiatan FPTA ini ditutup pada sore hari yang sama dengan pengumuman/pembacaan Surat Keputusan (SK) para pemenang serta penyerahan hadiah dan tropi masing-masing cabang permainan tradisional oleh panitia, sekaligus penyerahan hadiah dan tropi kepada Juara Umum oleh Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, SS., M.SP.

🙂