Memasuki awal tahun 2017 yang lalu Sub Bagian Data dan Informasi, Setditjen Kebudayaan, Kemdikbud, yang merupakan administrator pusat telah merilis peringkat dari 38 Satuan Kerja (satker) Kebudayaan yang turut mengelola situs web resmi milik Direktorat Kebudayaan. Rilis yang dilaksanakan oleh administrator pusat ini lebih didasarkan kepada kuantitas dari pemberitaan yang terkait dengan masing-masing satker tersebut.
Peringkat ini didasarkan pada metode penilaian kuantitas dari pemberitaan terkait satker masing-masing. Satker dengan kuantitas pemberitaan diatas 136 berita masuk kepada kategori sangat baik. Kuantitas pemberitaan antara 71-135 masuk kepada kategori baik, 41-70 masuk kategori cukup, 21-40 kurang, dan dibawah 20 masuk kepada kategori sangat kurang.
Dari rilis peringkat tersebut BPNB Aceh masuk kepada kategori kurang dengan hanya mengantongi 29 pemberitaan sepanjang tahun 2016 dan berada pada peringkat ke-8 dari 11 satker Balai Pelestarian Nilai Budaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Berada pada peringkat pertama adalah BPNB Kepulauan Riau dengan kuantitas pemberitaan sebanyak 140 berita dan berada pada peringkat ke-7 dari total 38 satker.
Secara kuantitas BPNB Aceh harus lebih meningkatkan lagi jumlah pemberitaan terkait dengan nilai kesejarahan dan kebudayaan, juga terkait pemberitaan aktivitas yang telah dilakukan oleh BPNB Aceh pada tahun 2017 ini. Namun Sobat Budaya, walaupun secara kuantitas BPNB Aceh berada pada peringkat bawah, akan tetapi kita bolehlah sedikit berbangga dengan rilis yang juga dilakukan oleh administrator pusat situs web resmi milik Direktorat Jenderal Kebudayaan pada minggu ketiga bulan Februari ini.
Kita tidak akan menafsirkan grafik berikut ini, akan tetapi silahkan Sobat Budaya menafsirkan sendiri grafik berikut ini:
Jadi Sobat Budaya, insyaAllah di tahun 2017 ini kita akan tetap mempertahankan konten dari situs web milik BPNB Aceh ini karena ini adalah fokus utama kita, dan insyaAllah pada sisi yang lain kita juga akan berupaya meningkatkan kuantitas dari pemberitaan kita Sobat. Begitupun dengan Media Sosial yang kita kelola. Jadi Sobat Budaya, kuantitas akan kita tingkatkan dengan tetap memperhatikan konten dari apa-apa yang akan kita beritakan.
🙂